Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pasar otomotif stagnan perusahaan ban dalam negeri tetap optimis penjualannya terus naik tahun ini. Hal ini tak hanya didorong oleh pasar dalam negeri namun juga ekspor.
Seperti misalnya kinerja penjualan PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) di kuartal III-2018 yang tercatat masih bertumbuh. Dalam laporan keuangan kuartal III-2018 total penjualan GJTL sebesar menjadi Rp 11,240 triliun. Atau meningkat 4% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 10,80 triliun.
Catharina Widjaja, Direktur Gajah Tunggal mengharapkan pertumbuhan pendapatan akan sebesar 5% sampai 8% pada akhir tahun 2018. Dengan komposisi dari penjualan domestik 60% dan ekspor 40%.
"Kami masih terus berusaha menembus segmen ban Original Equipment Manufacturer (OEM), meningkatkan penjualan ban truck and bus radial (TBR) yang mana merupakan segmen produk yang masih relatif baru, dan mencari peluang baru di luar negeri," kata Catharina kepada Kontan.co.id, Minggu (4/11).
Catharina mengaku depresiasi rupiah menyebabkan kerugian pada perubahan kurs sebagai akibat dari penyesuaian translasi sebagian besar utang Perusahan dalam mata uang Dolar AS. Akibatnya, Perusahaan mengalami rugi bersih sebesar Rp 229 miliar pada kuartal III-2018. Naik dibandingkan dengan rugi bersih sebesar Rp 141 miliar pada kuartal III-2017.
Hanya saja perusahaan terus mencari jalan untuk menekan kerugian tersebut. "Perusahaan berusaha meningkatkan penjualan ekspor dan sebagian utang dalam Dolar AStelah dilakukan hedge," kata Catharina.
Sementara itu, PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) masih optimistis penjualan produk ban terus menggelinding. Dalam laporan keuangan kuartal III-2018, tercatat penjualan MASA sebanyak US$ 241,4 juta atau naik 15,8% dari periode sama tahun lalu sebanyak US$ 208,4 juta.