Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Dampak suhu ekstrem akibat gelombang panas atau El Nino yang memincu kemarau yang panjang di sejumlah wilayah Indonesia mulai bulan Juni hingga November 2015 tidak terlalu menghawatirkan industri perikanan. Malahan El Nino ini akan membawa keberuntungan bagi industri perikanan tangkap lantaran berpotensi mendorong peningkatan panen ikan yang cukup besar.
Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti mengatakan sejak awal tahun 2015 hingga memasuki akhir semester pertama 2015, produksi ikan di perairan Indonesia mulai meningkat. Hal itu terlihat dari munculnya beragam jenis ikan yang dijual di sejumlah pasar tradisional di Indonesia bila dibandingkan tahun lalu. "Produksi tuna dan sejumlah ikan lainnya mengalami peningkatan yang luar biasa," klaim Susi, Senin (22/6).
Menurut Susi, saat ini, rata-rata konsumsi ikan di Indonesia masih 47,77 kilogram (kg) per kapita. Ia berharap dengan naiknya pasokan ikan di pasaran, dan harga ikan mengalami penurunan, maka banyak masyarakat yang mengkonsumsi ikan. Ia juga mengklaim harga ikan di pasar saat ini mulai mengalami penurunan dari rata-rata Rp 70.000 per kg menjadi sekitar Rp 35.000 hingga Rp 40.000 per kg.
Ia optimis, kebijakannya akan mendorong peningkatan tangkapan nelayan karena sudah hilangnya ribuan kapal eks asing yang selama ini beroperasi di perairan Indonesia secara ilegal. Ia juga mengaku tidak merugikan para pengusaha perikanan akibat kebijakannya. Kendati begitu, Susi menekankan bahwa ia tetap memproses kapal-kapal ikan dan perusahaan perikanan yang ditemukan melakukan pelanggaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News