Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) PT Sucofindo (Persero) dan PT Pindad (Persero) bersinergi dalam wadah Nota Kesepahaman Bersama untuk meningkatkan efisiensi pengunaan aset dan optimalisasi potensi sumber daya yang dimiliki dalam bidang pengembangan dan peningkatan industri transportasi dan generator listrik.
Direktur Utama Sucofindo Bachder Djohan Buddin mengatakan kedua perusahaan sepakat untuk bekerjasama dalam bidang berbagai bidang penyediaan layanan untuk pengembangan dan peningkatan industri peralatan militer, transportasi dan peralatan listrik (Generator).
“Kerjasama mencakup engineering, fabrikasi dan perawatan serta jasa-jasa lain yang terkait, melalui jasa pemastian; pelatihan standar sistem manajemen industri, assessment, laboratorium dan sertifikasi,” kata Bachder kepada KONTAN, Jumat (7/12).
Bachder menjelaskan pasca MoU ini, tahun depan akan ada kerjasama-kerjasama baru yang akan dilaksanakan kedua belah pihak. Dan tak menutup kemungkinan ada beberapa BUMN lain yang akan diajak bekerjasama.
Adapun tahun ini Bachder yakin kinerja perusahaan akan positif. Dari segi pendapatan akan diraup sebesar Rp 2,6 triliun atau naik dari periode tahun 2017 sebanyak Rp 2,2 triliun.
"Marketing corporate kami berkontribusi maksimal dan tentunya ada pendapatan kerjasama bisnis dengan perusahaan BUMN tentu menguntungkan kami. Seperti misalnya dengan Pelni dan Antam," papar Bachder.
Tahun depan, Sucofindo juga berencana bekerjasama dengan perusahaan telekomunikasi asal Korea Selatan. Nantinya ponsel Korea yakni Samsung akan diverifikasi telepon selularnya, baterai, power bank dan barang elektrik lainnya. Kerjasama itu sudah diteken dalam MoU yang dilaksanakan Sucofindo beberapa saat lalu. "Tindak lanjut jelasnya di awal tahun depan," jelas Bachder.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
