kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Berlina Incar Kenaikan 10%


Senin, 16 Desember 2013 / 07:36 WIB
Berlina Incar Kenaikan 10%
ILUSTRASI. JAKARTA. Petugas sedang memperlihatkan harga emas batangan di salah satu outlet Pegadaian. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Herlina Kartika Dewi

JAKARTA. Meski ekonomi masih melambat, produsen kemasan plastik, PT Berlina Tbk,  yakin bisa membukukan pertumbuhan pendapatan di atas 10% pada tahun 2014. Daya beli masyarakat untuk membeli barang konsumsi yang masih tinggi diyakini menjadi pendukung utama pertumbuhan ini.

Perhelatan politik dalam pemilihan umum (pemilu) juga bakal meningkatkan permintaan produk plastik kemasan. Selain itu, Sekretaris Perusahaan PT Berlina Tbk, Karsono Probosetio menuturkan, potensi pasar industri plastik yang masih terbuka lebar turut memberi peluang bagi perusahaan ini untuk bertumbuh.

Terlebih lagi, pertumbuhan sektor konsumsi juga masih tinggi. "Sebagian besar barang konsumsi menggunakan plastik sebagai kemasan," ujarnya, akhir pekan lalu.

Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat, namun Karsono yakin, permintaan barang konsumsi masih cukup besar seiring pertambahan jumlah penduduk. Dengan modal ini, Karsono berharap, pendapatan perusahaan berkode emiten BRNA ini bisa tumbuh lebih dari 10% pada tahun 2014.

Peningkatan permintaan plastik kemasan juga harus dibarengi dengan peningkatan pasokan dalam jumlah besar. Makanya, tahun depan, perusahaan telah siap mengoperasikan pabrik baru milik anak usahanya, PT Natura Plastindo yang bergerak di pengolahan bijih plastik.

Karsono bilang, saat ini, pabrik yang berlokasi di Gempol, Jawa Timur ini, masih dalam tahap penyelesaian akhir. Jika tak ada aral melintang, pabrik berkapasitas produksi sekitar 4.000 ton-5.000 ton per tahun ini bakal beroperasi mulai kuartal I-2014.

Catatan saja, untuk membangun pabrik ini, perusahaan itu menggelontorkan investasi US$ 1,5 juta. Pada tahap awal, pabrik pengolahan bijih plastik milik anak usaha BRNA ini akan beroperasi dengan utilisasi sekitar 50% dari kapasitas. Karsono menyatakan, jika potensi pasar masih terbuka, perusahaan ini kemungkinan  akan menambah kapasitas produksi dan memperluas pasar. "Semuanya tergantung kondisi perekonomian kita," ungkapnya.

Hingga kuartal III-2013, perusahaan ini telah mengantongi pendapatan Rp 701,75 miliar, naik 13,27% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Dengan raupan pendapatan ini, Karsono optimistis BRNA bakal mencapai target pendapatan yang dipatok tahun ini sebesar Rp 920 miliar.

Alasannya, akhir tahun ini, ada tren kenaikan permintaan dari pelanggan tetapnya, yakni PT Unilever Indonesia Tbk. Karsono menambahkan, perusahaan ini juga mendapatkan kontrak pembelian dari beberapa pelanggan baru.

Akibat pelemahan nilai tukar sepanjang tahun ini, perusahaan ini terpaksa telah menaikkan harga jual produknya untuk menyesuaikan dengan kenaikan ongkos produksi. Hingga kuartal IV-2013, Karsono bilang, BRNA telah menaikkan harga jual produk sekitar 5% -10%.

Tahun depan, kata Karsono, perusahaan ini akan kembali menaikkan harga jual produk plastiknya. Hanya saja, ia masih enggan membeberkan besaran kenaikan harga jual ini. Yang jelas, kata dia, besaran kenaikan harga jual produk akan menyesuaikan dengan kenaikan ongkos produksi, seperti upah buruh, kenaikan tarif listrik, dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×