Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) tengah mengebut pekerjaan proyek Tambang Emas Pani di Gorontalo yang ditargetkan dapat beroperasi pada akhir tahun 2025.
Proyek dengan produksi diperkirakan mencapai 450.000 ons troi per tahun ini dikelola oleh anak usaha MDKA, yaitu PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) dan PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM). MDKA terus menggarap Proyek Emas Pani di Gorontalo. Pada tahun 2023, MDKA telah merogoh investasi senilai US$ 101 juta di Pani.
General Manager Merdeka Copper Gold, Tom Malik mengatakan, MDKA secara konsisten melakukan ekplorasi lanjutan di operasi perusahaan termasuk Tambang Emas Tujuh Bukit untuk meningkatkan cadangan emas dan memperpanjang umur tambang.
Selain itu, kata Tom, MDKA sedang mengembangkan proyek Tambang Emas Pani di Gorontalo yang akan merupakan tambang emas primer terbesar di Indonesia dan Asia Pasifik.
"Tambang Emas Pani saat ini dalam tahap konstruksi dan ditargetkan dapat beroperasi akhir tahun depan dengan produksi tertinggi 450.000 ons troi per tahun," kata Tom kepada KONTAN, Jumat (19/4).
Baca Juga: Sumber Daya Terindikasi Proyek Tembaga Tujuh Bukit Merdeka Copper (MDKA) Naik 71%
Proyek Tambang Emas Pani di Gorontalo ini memiliki kandungan sumber daya mineral sebesar 6,7 juta ounces emas. Proyek ini diproyeksikan memiliki kapasitas produksi 19 juta ton bijih per tahun dan pada produksi tertingginya mampu menghasilkan emas hingga 450.000 ons troi per tahun.
Per Maret 2024, MDKA mengumumkan telah menyelesaikan Studi Kelayakan Proyek Emas Pani ini. Hasil studi ini menerangkan bahwa proyek ini berumur panjang, berbiaya rendah, dan memiliki prospek yang menarik.
Berdasarkan hasil Feasibility Study (FS) yang menggunakan asumsi konservatif, Proyek Emas Pani ini akan menjadi salah satu sumber pendapatan signifikan bagi MDKA di masa mendatang mencapai US$ 11,4 miliar. Selain itu, dengan jumlah Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar US$ 7,4 miliar selama periode 10 tahun pertama operasional.
Hasil FS tersebut juga menerangkan bahwa all-in sustaining costs (AISC) dengan nilai rata-rata sebesar US$ 872 per ons troi menjadikan proyek ini efisien dan berbiaya rendah.
Sebagai panduan untuk tahun 2024, MDKA menargetkan produksi emas dan tembaga sebesar 100.000 ons – 120.000 ons dan 14.000 ton hingga 16.000 ton. Dengan total biaya tunai masing-masing sebesar US$ 900 hingga US$ 1.050 per ons troi dan US$ 3,25 hingga US$ 4 per lb.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News