Reporter: Gentur Putro Jati, Sofyan Nur Hidayat |
JAKARTA. PT Garuda Indonesia (Persero) menjanjikan penerbangan mereka akan normal kembali mulai besok, Kamis (25/11). Saat ini Garuda tengah menata sistem operasional penerbangannya hingga bisa berfungsi optimal.
Humas Garuda Indonesia, Pujobroto menjelaskan, sebenarnya tidak ada permasalahan dengan integrated operating control system (IOCS). Garuda telah melakukan uji coba selama tiga bulan atas sistem yang juga diterapkan Luftansa Air itu. "Kami tidak sembarangan menerapkan sistem baru," katanya, Selasa (23/11).
Masalah dengan sistem baru tersebut muncul hari Minggu (21/11) lalu. "Hasil pemeriksaan ternyata ada kabel yang lepas," kata Pujobroto. Akibatnya, sistem tidak berjalan normal selama 4 jam. Sehingga 2000 jadwal penerbangan kacau, sementara 580 pilot kebingungan.
Saat ini Garuda telah menata input data baru. Perkembangan perbaikan sistem sudah mencapai 80%. "Garuda tidak akan kembali ke sistem manual hanya karena permasalahan kecil itu," tegas Pujobroto. Alasannya, sistem baru tersebut membuat operasional Garuda lebih maksimal.
Akibat pembatalan penerbangan tersebut, Garuda merugi. "Tapi kami belum menghitung berapa total kerugiannya," kata Emirsyah Satar, Direktur Utama PT Garuda Indonesia.
Jadi anggota SkyTeam
Seperti diberitakan KONTAN sebelumnya, implementasi IOCS merupakan salah satu syarat agar Garuda bisa bergabung dengan SkyTeam Global Airline Alliance. Nah, mulai kemarin Garuda telah resmi bergabung dengan SkyTeam Global Airline Alliance. Namun, Garuda baru beroperasi efektif sebagai anggota SkyTeam, tahun 2012. Pasalnya, BUMN penerbangan ini butuh waktu memperbaiki sistem administrasi dan ticketing sesuai standar SkyTeam, antara lain harus menerapkan IOCS.
Setelah bergabung dengan SkyTeam, Emir berharap, pendapatan Garuda akan naik 8%-10%. Pendapatan tersebut didapat dari fee menerbangkan atau mengoper penumpang ke maskapai lain. "Dengan bergabung ke aliansi, artinya destinasi dan konektivitas Garuda bertambah," katanya.
Dengan kerja sama ini, Garuda juga akan mengevaluasi kembali rencana menambah destinasi atau penerbangan langsung ke luar negeri. Antara lain ke ke Frankfurt, London, Paris, Roma dan Amerika Serikat hingga 2015 kelak.
Salah satu anggota SkyTeam, China Southern sangat tertarik bekerja sama dengan Garuda. Karena, kini Indonesia punya potensi pasar penerbangan yang menarik. "Kami harap Garuda menawarkan penerbangan ke China dengan kami," ujar Si Xianmin, Chairman China Southern.
Leo Van Wijk, Chairman SkyTeam mengakui, potensi Indonesia sangat besar dari sisi pasar dan pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, SkyTeam memasukkan Garuda sebagai anggota. "Ketika Garuda bergabung akan memberi manfaat bagi seluruh anggota. Demikian sebaliknya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News