Reporter: Dani Prasetya | Editor: Edy Can
JAKARTA. PT Geo Dipa Energi (GDE) sedang mencari pinjaman untuk membiayai proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Patuha dan Dieng sebesar US$ 600 juta. Perusahaan ini sudah mendekati bank lokal dan internasional.
Direktur Utama Geo Dipa Praktimia Semiawan mengaku sudah bicara dengan tiga bank lokal dan empat bank internasional. "Kami sedang mempertimbangkan yang mana bisa memberikan bunga paling murah," katanya saat rapat dengan dengan Komisi VII DPR, Senin (23/5).
Tiga bank lokal itu yakni BNI (BBNI), Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Menurutnya, ketiga bank lokal itu kemungkinan akan bersepakat untuk membentuk sindikasi.
Sementara, bank internasional itu diantaranya, Asian Development Bank, Japan Bank for International Coorporation (JBIC), World Bank dan Kreditanstalt für Wiederaufbau (KFW). "Banyak yang berminat apalagi bank luar karena mereka tengah giat berkomitmen mendanai proyek energi terbaharukan," katanya.
Sebagai informasi, Geo Dipa berencana membangun dua pembangkit di Dieng dan dua unit di Patuha. Masing-masing proyek akan membangun pembangkit berkapasitas 2x55 MegaWatt (MW) di dataran tinggi Dieng Jawa Tengah dan 2x55 MW di Ciwidey Jawa Barat itu membutuhkan dana sebesar US$300 juta per PLTP.
Mengenai porsi pinjaman, Semiawan belum dapat mengutarakan persentasemua. "Bisa 100% pinjaman. Atau 80% mungkin, nanti sisanya internal," ujar dia.
Namun, dia memastikan, pada 2011 semua urusan pendanaan terselesaikan. "Pendanaan harus selesai semua tahun ini karena semua (PLTP Dieng dan PLTP Patuha) harus sudah beroperasi pada 2015," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News