kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bio Farma: Kuartal III-2020 vaksin merah putih diharapkan sudah dapat diproduksi


Kamis, 14 Januari 2021 / 21:17 WIB
Bio Farma: Kuartal III-2020 vaksin merah putih diharapkan sudah dapat diproduksi
ILUSTRASI. Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir diharapkan dapat mulai diproduksi pada kuartal ketiga tahun ini. Hal itu dimungkinkna jika Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sudah dapat menyerahkan seed atau bibit vaksin di kuartal pertama 2021.

"Kalau dari yang Eijkman bisa seed pastinya di kita di Kuartal I 2021 ini kita akan proses seperti karakterisasi, uji klinis dan segala macem. Kalau semuanya berjalan lancar, kemungkinan di Kuartal III kita sudah bisa memproduksi vaksin merah putih," jelas Honesti saat Raker Kementerian Kesehatan, BPOM, Bio Farma bersama komisi IX DPR RI pada Kamis (14/1).

Kemandirian vaksin ditekanka Honesti menjadi sangat penting. Dimana saat ini isu krusial ialah pada ketersediaan vaksin Covid-19 di dunia belum sebanding dengan permintaannya. Dengan kemampuan dalam menemukan vaksin sendiri yaitu vaksin merah putih tentu dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap vaksin saat ini.

Vaksin merah putih merupakan inisiatif yang ada dari Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dan tujuh lembaga lainnya. Adapun tujuh lembaga yang terlibat lima diantaranya ialah dari perguruan tinggi yaitu Universitas Indonesia (UI), UGM, Universitas Padjadjaran (Unpad), ITB dan Universitas Airlangga. Dua lembaga lain ialah Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan LIPI yang berada dibawah Kemenristek.

"Masing-masing institusi ini mereka mengembangkan prototipe vaksin Covid-19 dengan platform yang berbeda," kata Honesti.

Baca Juga: Dirut Bio Farma Honesti sebut informasi Ribka vaksin bisa bikin lumpuh keliru

Adapun dari Lembaga Eijkman mengembangkan vaksin Covid-19 dengan platform protein rekombinan sama seperti yang dilakukan produsen vaksin Novavax. Kemudian UI melakukan pengembangan vaksin dari platform DNA dan RNA virus.

Kemudian ITB menggunakan platform adenovirus dan inactivated, Uniair menggunakan platform adenovirus serta LIPI menggunakan protein rekombinan.

"Pengembangan ini dari sisi time line yang tercepat itu kemungkinan ada di program Lembaga Eijkman. Kami dengan lembaga Eijkman ini dari awal komunikasi untuk bisa kembangkan bersama-sama yang protein rekombinan," kata Honesti.

Lantaran diharapkan kuartal III baru dapat diproduksi maka hal tersebut yang membuat vaksin merah putih belum bisa masuk daftar vaksin untuk program vaksinasi Covid-19 pada 2021. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sendiri berharap vaksin merah putih sudah dapat selesai uji klinis pada kuartal dua tahun 2022.

"Sehingga uji klinisnya diharapkan bisa selesai di Kuartal kedua dua 2022 sehingga bisa siap diproduksi untuk program vaksinasi lanjutan di 2022 kalau ternyata memang masih dibutuhkan," ujar Budi.

Selanjutnya: Menkes Budi Gunadi ajukan anggaran bayar impor vaksin corona Sinovac Rp 20,9 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×