Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Dilansir dari Antara, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan Kementan tengah fokus mengembangkan tanaman porang karena memiliki pasar ekspor yang sangat menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional.
"Oleh karena itu, kita coba kembangkan di seluruh Indonesia dan pionernya di Sidrap ini," kata dia saat panen porang di Sidrap, Sulawesi Selatan.
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode itu terus meningkatkan budi daya porang guna mendongkrak komoditas pertanian agar berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional, nilai ekspor dan peningkatan kesejahteraan petani itu sendiri. Porang merupakan salah satu komoditas pertanian yang sedang tren diminati pasar ekspor.
Sulawesi Selatan termasuk salah satu daerah yang gencar dalam mengembangkan tanaman porang yang hasil produksinya diekspor. "Potensi pengembangan porang jelas besar karena kita memiliki lahan marginal yang luas. Budidaya porang ini khusus kita ekspor," ujar SYL.
SYL menegaskan dalam pengembangan budidaya porang ini, pihaknya tidak hanya fokus pada proses produksi, namun juga turut membangun industri pengolahan.
Syaharuddin Alrif, petani muda porang sekaligus pembina Kelompok Tani Semangat Milineal mengapresiasi Menteri Pertanian yang telah menginiasi budidaya porang dan Kementan sangat optimal memberikan bantuan dan pendampingan teknologi. Menurut dia, budidaya porang adalah budidaya memanen dolar sebab memberikan keuntungan yang sangat besar.
"Luas lahan porong kami budidayakan ini 50 hektar. Hasil panenya bisa 150 ton per hektar dalam 8 bulan, dengan harga Rp 8.000 per kilogram, maka bisa dapat Rp 1,2 miliar. Total biaya hanya Rp 70 juta per hektar, jadi keuntunganya sangat besar," ucap dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lagi Tren Ditanam Petani, Apa Itu Porang dan Berapa Harganya?"
Penulis : Muhammad Idris
Editor : Muhammad Idris
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News