kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BISI International (BISI) perkirakan penjualan tahun 2020 turun 15%


Minggu, 28 Februari 2021 / 10:03 WIB
BISI International (BISI) perkirakan penjualan tahun 2020 turun 15%
ILUSTRASI. PT Bisi International Tbk (BISI) memproyeksikan pendapatan di tahun 2020 turun 15% dibandingkan tahun sebelumnya


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bisi International Tbk (BISI) memproyeksikan pendapatan di tahun 2020 turun 15% dibandingkan tahun sebelumnya.

Direktur Utama BISI Jemmy Eka Putra menyebutkan, tahun lalu pihaknya memanfaatkan tren urban farming dan home garden selama pandemi. Bahkan, penjualan benih hortikultura home garden meningkat ratusan persen.

Namun demikian, benih home garden hanya bagian kecil dari total penjualan perusahaan sehingga dampaknya tidak besar. "Untuk kelompok produk hortikultura, penjualan home garden menyumbang sekitar 5%," ujarnya kepada kontan.co.id, Sabtu (27/2).

Secara keseluruhan, Jemmy menyebutkan, berdasarkan hasil laporan keuangan yang belum diaudit realisasi penjualan BISI di tahun 2020 turun 15%, walaupun penjualan di semester II mulai membaik. Hasil itu disebabkan dampak pandemi di awal tahun.

Kendati begitu, untuk bottom line tidak terpengaruh signifikan. Jemmy menjelaskan, laba tidak terpengaruh signifikan lantaran penurunan penjualan diimbangi dengan program penghematan biaya operasional dan pemilihan produk mix sehingga persentase gross margin meningkat.

"Secara total keseluruhan diharapkan angka net profit tahun 2020 hanya turun sedikit dibandingkan tahun 2019," sebutnya.

Mengutip laporan keuangan 2019, pendapatan emiten berkode saham BISI di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini tercatat sebesar Rp 2,27 triliun di 2019. Sementara, laba bersih BISI tercatat sebesar Rp 306,82 miliar.

Sementara itu, pada 2021 BISI menargetkan penjualan tumbuh lebih dari 20% dibandingkan realisasi 2020. Optimisme itu seiring dengan pemulihan ekonomi di Indonesia.

"Seiring pemulihan ekonomi, tahun 2021 kami menargetkan overall penjualan bisa naik lebih dari 20%, melebihi angka penjualan 2020," imbuh Jemmy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×