kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis broker properti makin moncer


Kamis, 10 November 2011 / 10:55 WIB
Bisnis broker properti makin moncer
ILUSTRASI. Ilustrasi Ibu Menyususi Anak


Reporter: Maria Rosita | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Bisnis properti melekat dengan aktivitas para broker. Jadi, tatkala properti bertumbuh, hal serupa terjadi di industri broker. Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) meramalkan tahun depan bisnis ini merekah karena pengembang makin mengandalkan broker untuk penjualan properti.

Ketua Arebi, Darmadi Dharmawangsa, menggambarkan belanja properti tahun 2011 bisa menyentuh Rp 170 triliun. Dengan kontribusi 70% datang dari produk seken. Tarik contoh, 95% properti di Serpong tahun ini laku di tangan broker. Juga proyek Summarecon di Kelapa Gading yang mengandalkan sedikitnya 100 broker.

"Sekarang produk baru juga jadi lahan broker. Toh pengembang jadi hemat promosi," papar Darmadi, kemarin.

Jumlah broker pun jadi banyak. Sekarang ini ada 1.500 - 2.000 broker di Indonesia. Yang sudah tergabung dalam Arebi belum sampai 200. Adapun dari total tersebut lebih separuh franchise.

Angka pelaku bisnis ini ditaksir naik 30% saban tahun. Arebi sendiri mencatat penjualan tahun ini menaik 30%-40% dari tahun lalu menjadi Rp 40 triliun.

Betapa tidak, pebisnis broker melihat properti sedang marak. Mereka mengejar komisi 2%-4% dari tiap unit proyek. Sekretaris Jenderal Arebi, Hartono Sarwono, yang juga Direktur Utama Mandiri Inti Realty ini bilang, perusahaannya menikmati peningkatan omzet 20%-30% tahun ini.

Gambarannya, di Kelapa Gading saja sudah sekitar 50-60 unit rumah mewah terjual. Hunian yang tahun lalu harganya Rp 1 miliar - Rp 1,5 miliar kini mencapai Rp 3 miliar. Belum lagi dari ruko dan pergudangan. "Biarpun standar komisi tidak sampai 5%, kalau harga dari pengembang naik kan keuntungan bagi broker tetap bagus," ujar Hartono kepada KONTAN, Kamis (10/11).

Pengakuan serupa diungkap Ali Hanafiah, Principal Century 21 Pertiwi. Menurut dia, penjualan naik 30%-50% dibandingkan tahun lalu. Yang mendominasi masih tanah, pergudangan, apartemen, ruko, dan kantor. "Kalau di Pulo Gadung itu permintaan pergudangannya tinggi. Sementara yang di Kebon Jeruk dan Semanggi kami menjual apartemen," kata Ali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×