kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Bisnis Danone tetap melenggang di Indonesia


Kamis, 21 Februari 2013 / 14:28 WIB
Bisnis Danone tetap melenggang di Indonesia
ILUSTRASI. Proyek Kereta Cepat: Pekerja di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. KONTAN/Baihaki/12/2/2020


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Bisnis air minum dalam kemasan (AMDK) merek Aqua mengaku tidak terpengaruh pada kinerja bisnis Danone, induk perusahaannya di Eropa. Aqua menyatakan, adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan Danone di Eropa tidak berimbas pada rencana bisnis Aqua di Indonesia.

Hal tersebut datang disampaikan oleh Parmaningsih Hadinegoro, Vice President Corporate Secretary Aqua Group di Jakarta, Kamis (21/2). Dia bilang, rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan Danone di Eropa terjadi karena perekonomian di kawasan yang sedang memburuk.

"Di Indonesia baik-baik saja perekonomiannya, tidak terpengaruh perekonomian di Eropa. Jadi tidak ada rencana PHK di sini," ujar Parmaningsih usai jumpa pers peluncuran logo Aqua baru di Jakarta. Dia bilang, saat ini Aqua di Indonesia memiliki 13.000 karyawan yang tersebar di berbagai daerah.

Parmaningsih mengaku, sampai saat ini Aqua tidak melakukan PHK di Indonesia, walaupun perusahaan saat ini berhadapan dengan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) serta kenaikan tarif dasar listrik (TDL). "Yang kami lakukan bagaimana meningkatkan produktivitas kami," ujarnya.

Sebelumnya, Danone mengumumkan untuk merumahkan 900 karyawannya di Eropa. Langkah ini diambil Danone setelah laba perusahaan di 2012 mengalami penurunan yang cukup dalam seiring lemahnya konsumsi di kawasan Eropa Selatan.

Dalam keterangan resmi perusahaan, margin operasional trading Danone turun 0,5% menjadi 14,2% pada tahun 2012. Salah satu penyebab penurunan margin karena terpangkasnya permintaan produk susu Danone, akibat krisis utang di Benua Biru itu. Kondisi itu menyebabkan konsumen memilih produk dengan harga yang lebih terjangkau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×