kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis daur ulang Inocycle Technology Group (INOV) masih stabil di semester I-2020


Rabu, 05 Agustus 2020 / 20:10 WIB
Bisnis daur ulang Inocycle Technology Group (INOV) masih stabil di semester I-2020
ILUSTRASI. PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) akan produksi masker


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV), sebagai satu-satunya emiten yang mendaur ulang sampah botol plastik menjadi serat daur ulang yaitu Recycled Polyester Staple Fiber (Re-PSF), memperkuat bisnisnya dengan terus mengembangkan produk selain Re-PSF seperti produk bukan tenunan/Non Woven serta peralatan rumah tangga Homeware.

Bisnis Re-PSF masih berkontribusi tertinggi terhadap penjualan INOV di semester I-2020 ini, yaitu sebesar 72,3%. Namun, pertumbuhan terbesar terlihat dari penjualan Homeware yang meningkat 119% Year on Year (YoY) meskipun baru berkontribusi 10,2% terhadap total penjualan INOV.

Baca Juga: Inocycle Technology (INOV) tambah fasilitas pencucian botol bekas di Medan

Diikuti dengan penjualan Non-woven yang turut meningkat sebesar 21%YoY dan berkontribusi sebesar 17,3% terhadap total penjualan INOV. "Untuk operasi bisnis yang stabil dan efisien, selain Re PSF kami juga memperluas bisnis Homeware dan Non-Woven seiring dengan meningkatnya tren penggunaan bahan daur ulang dalam gaya hidup masyarakat untuk kelestarian lingkungan," ujar Vichtor Choi, Direktur INOV dalam keterangan tertulis, Rabu (5/8).

Bisnis INOV ini sejalan dengan gerakan Pemerintah Indonesia yang bertekad untuk mengurangi sampah plastik ke laut sebesar 70% pada tahun 2025 melalui pengelolaan sampah berkelanjutan dengan pendekatan circular economy.

Baca Juga: INOV ingin jadikan bisnis masker jangka panjang

Sebagai Informasi, dalam Laporan Keuangan Semester I-2020, pendapatan INOV relatif stabil meskipun di tengah pandemi Covid-19, yaitu terkoreksi sebesar 1% menjadi Rp 235,2 miliar dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Tekanan dari ekonomi global akibat adanya pandemi ini, terutama di kuartal kedua tahun 2020 turut berimbas kepada penurunan laba bersih INOV yang memperoleh kerugian dari selisih kurs asing.

Ke depan, industri daur ulang plastik masih memiliki peluang ekonomi yang sangat besar. Diharapkan INOV dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap kelestarian lingkungan secara berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×