Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) terpaksa menghentikan sementara kegiatan bisnis energinya karena wabah virus corona. Adapun di tahun ini BUKK bakalan lebih fokus untuk melanjutkan proyek yang di-carry over dari tahun lalu.
CFO Bukaka Teknik Utama, Afifuddin Suhaeli Kalla mengatakan bisnis energi BUKK mayoritas lagi dihentikan dulu karena ada imbauan dari pemerintah daerah untuk berhenti.
"Imbauan tersebut terkait menghentikan sementara kegiatan operasional bisnis karena banyak mobilitas yang dibutuhkan. Banyak pekerjaan sipil sehingga mobilitas terutama dari Makasar dan Palu yang datang ke proyek itu yang distop," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (24/4).
Baca Juga: Fokus diversifikasi bisnis ke PLTA, Bukaka Teknik (BUKK) tanam modal di Poso Energi
Afie menjelaskan, efek pembatasan itu tentu membuat peredaran orang dan bahan baku pekerjaan sipil jadi terganggu. Wabah Corona juga membuat beberapa pengiriman mesin dari China jadi tertunda.
Lantaran ada wabah corona, Afie mengatakan, BUKK bakal banyak melanjutkan kontrak tahun lalu yang di-carry over ke tahun ini. "Cukup banyak kontrak yang di-carry over sekitar Rp 3,5 triliun," jelasnya.
Afie menyebut, kontrak dari tahun lalu kebanyakan dari transimisi listrik unit bisnis tower, kemudian ada juga proyek dari unit bisnis jembatan, proyek minyak dan gas dari public unit maupun services.
Lantas untuk kontrak baru, Afie tidak menampik kemungkinan berkurang khususnya pekerjaan yang berasal dari pemerintah. Menurut Afie, Bukaka melihat wabah corona pasti membuat pemerintah mengurangi dana untuk kontraktor sehingga menurut proyeksinya bakalan ada beberapa kontrak yang tertunda.
Melansir laporan keuangan di Desember 2019, pendapatan kontrak konstruksi dan non-konstruksi Bukaka Teknik Utama senilai Rp 6,03 trliun. Rinciannya proyek jaringan transmisi listrik, enegri, dan jembatan sebesar Rp 5,56 triliun, kemudian peralatan jalan senilai Rp 131,86 miliar, fasilitas dan perlengkapan bandara Rp 290 miliar, penjualan produk froging Rp 41,27 miliar, dan pendapatan penjualan listrik PLTM senilai Rp 12,28 miliar.
Baca Juga: Bukaka Teknik Utama (BUKK) tanam modal Rp 4 miliar ke Poso Energi Tiga Pamona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News