kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.197   56,12   0,79%
  • KOMPAS100 1.107   11,64   1,06%
  • LQ45 878   11,94   1,38%
  • ISSI 221   0,95   0,43%
  • IDX30 449   6,34   1,43%
  • IDXHIDIV20 540   5,67   1,06%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 134   0,44   0,32%
  • IDXQ30 149   1,61   1,09%

Bisnis Internet Nasional Terancam Kehadiran Starlink Milik Elon Musk


Sabtu, 23 September 2023 / 00:05 WIB
Bisnis Internet Nasional Terancam Kehadiran Starlink Milik Elon Musk


Reporter: Diki Mardiansyah, Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

Wajar saja pelaku usaha lokal was-was dengan Starlink. Pasalnya, tarif internet Starlink ternyata cukup terjangkau. Di Rwanda misalnya, Starlink menyediakan layanan internet berkecepatan 200 Mbps dengan tarif US$ 20 per bulan atau setara Rp 307.500 (acuan kurs Rp 15.375 per dollar AS).

"Keberadaan Starlink juga dapat menimbulkan risiko ketergantungan infrastruktur terhadap pemain global, yang mungkin berdampak pada kedaulatan siber nasional," ungkap Arif, Kamis (21/9).

Makanya, para pemain jasa internet nasional dituntut mengedepankan keunggulan lokal dan terus berinovasi dengan berlandaskan aspek keberlanjutan. Hal ini demi meningkatkan kualitas layanan dan terciptanya tawaran paket internet dengan tarif kompetitif kepada konsumen.

Baca Juga: Telkom (TLKM) Sediakan Akses Internet di Wilayah Terpencil Papua Pegunungan

Di sisi lain, pelaku usaha lokal tetap harus terbuka untuk bekerja sama dengan Starlink demi mencapai tujuan layanan internet yang lebih berkualitas. Di atas kertas, kehadiran Starlink dapat mendorong aksesibilitas internet di daerah terpencil yang selama ini sukar dipenuhi oleh pebisnis jasa internet lokal.

"Starlink juga bisa mendorong digitalisasi di berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, dan UMKM di daerah terpencil," imbuh Arif.

Group Head Corporate Communications PT XL Axiata Tbk (EXCL) Retno Wulan menganggap kehadiran Starlink di Indonesia akan memberikan beragam pilihan teknologi yang dapat mendukung para operator untuk dapat menyediakan layanan internet berkecepatan tinggi, khususnya di beberapa wilayah pelosok Tanah Air melalui penyediaan backhaul.

Baca Juga: Berkongsi Dengan Starlink Elon Musk, Cek Rekomendasi Saham Telkom Indonesia (TLKM)

Namun, bila Starlink melakukan kegiatan bisnis berupa penyediaan layanan internet secara langsung kepada konsumen akhir atau bersaing dengan operator jasa internet lainnya, maka diperlukan regulasi yang seimbang dari pemerintah.

"Aturan yang kuat bisa menciptakan kerja sama yang adil antara penyelenggara telekomunikasi dan OTT dengan mempertimbangkan kepentingan masyarakat," jelas dia, Kamis (21/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×