kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Bisnis Kawasan Industri Diprediksi Tetap Menggeliat Tahun Depan meski Ada Pemilu


Sabtu, 25 November 2023 / 22:30 WIB
Bisnis Kawasan Industri Diprediksi Tetap Menggeliat Tahun Depan meski Ada Pemilu
ILUSTRASI. Foto udara kondisi rusunawa pekerja industri Batang di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (23/8/2022). Direktur Utama KITB Galih Saksono menyatakan pembangunan pekerjaan fisik rumah susun sederhana sewa yang dipersiapkan untuk pekerja industri sudah selesai 100 persen yang dapat menampung sekitar 2.570 orang dengan pengerjaan selanjutnya menyelesaikan pembangunan pendukung seperti pengerjaan jaringan air bersih, listrik, hingga kelengkapan furniture di setiap barak. ANTARA FOTO/ Harviyan Perdana Putra


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis kawasan industri masih menggeliat tahun depan meski di tahun pemilu biasanya investor cenderung wait and see.

Sebelumnya, anggota Holding BUMN Danareksa, PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) menarik investasi sebesar Rp 1 triliun dari Wanxinda Group Indonesia, perusahaan asal China, untuk memanfaatkan lahan industri di Grand Batang City, Jawa Tengah.

Terkait itu, Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar menyampaikan, kawasan industri masih memiliki ruang untuk tumbuh optimal pada masa depan. Untuk 2024 nanti, HKI memperkirakan kinerja penjualan lahan di kawasan industri Indonesia bisa tumbuh kurang lebih sama dengan tahun 2023.

Walau begitu, ia mengaku ada beberapa investor yang kemungkinan bersikap wait and see atau menunda investasinya di kawasan industri Indonesia, setidaknya sampai perhelatan Pilpres selesai. Maklum, sejumlah investor butuh kepastian hukum dalam berinvestasi ketika pemerintahan Indonesia berganti.

Baca Juga: Ciputra dan Bumi Serpong Damai Masuk Daftar Perusahaan Properti Terpercaya Dunia

“Namun, investor-investor yang serius dan sudah bersiap investasi mungkin tidak terpengaruh oleh faktor Pemilu,” ujar dia, Kamis (23/11).

Kebijakan pemerintah yang mendorong hilirisasi industri juga menjadi pemicu pertumbuhan penjualan lahan di kawasan industri, terutama untuk kawasan industri di luar Pulau Jawa. Sebab, pembangunan pabrik untuk mendukung hilirisasi lebih mudah dilakukan di lokasi yang dekat dengan bahan baku dari sumber daya alam.

Sementara itu, kawasan industri di Pulau Jawa lebih difokuskan untuk sektor-sektor industri produk jadi (downstream) seperti consumer good, makanan-minuman, farmasi, otomotif, data center, dan lain sebagai.

HKI pun menuturkan, tenant-tenant di kawasan industri nasional kemungkinan besar tetap didominasi oleh investor asing, walau bukan mustahil investor lokal juga akan lebih gencar berekspansi dengan memanfaatkan kawasan industri.

Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, PTPP Geber Perolehan Kontrak Baru

“Saat ini komposisi tenant di kawasan industri kurang lebih 60% untuk PMA (penanaman modal asing) dan 40% untuk PMDN (penanaman modal dalam negeri),” imbuh Sanny.

Merujuk data Kementerian Perindustrian, saat ini total perusahaan kawasan industri yang memiliki Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI) tercatat sebanyak 129 kawasan industri dengan luas lahan mencapai 73.365 hektare (Ha).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×