kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis kopi kemasan turut terpengaruh pandemi Covid-19


Kamis, 05 Agustus 2021 / 19:44 WIB
Bisnis kopi kemasan turut terpengaruh pandemi Covid-19
ILUSTRASI. Pekerja mendinginkan biji kopi robusta. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/aww.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri kopi kemasan Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang menjanjikan. Namun, pandemi Covid-19 turut mempengaruhi prospek industri tersebut.

Meski tidak disebut secara rinci, Ketua Kompartemen Kopi Spesialisasi Industri Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Moelyono Soesilo mengatakan, sepanjang tahun 2021 berjalan tidak ada perubahan tren yang signifikan terkait penjualan kopi kemasan di Indonesia. Hal ini seiring efek pandemi Covid-19 yang mempengaruhi konsumsi kopi di beberapa kalangan masyarakat.

“Tidak ada perubahan tren, masih stagnan,” imbuh dia, Kamis (5/8).

Pandemi Covid-19 juga disebut oleh Moelyono membuat ekspor kopi kemasan Indonesia tidak mengalami pertumbuhan yang berarti. Sejauh ini, Indonesia kerap mengekspor kopi kemasan ke Filipina, Malaysia, China, dan beberapa negara Timur Tengah.

Baca Juga: Lihat potensi kopi Subang, LPEI dorong pelaku UMKM lakukan ekspor

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, kopi kemasan atau kopi instan menempati posisi kedua ekspor makanan olahan tertinggi Indonesia di tahun 2020. Ekspor kopi kemasan di tahun lalu mencapai US$ 524,27 juta. Posisi kopi kemasan hanya kalah dari udang kemasan yang memiliki nilai ekspor sebanyak US$ 875 juta.

Mayoritas ekspor kopi kemasan Indonesia ditujukan ke Filipina dengan porsi 72,9% di tahun lalu. Kemudian diikuti oleh Malaysia sebesar 7,2%, Uni Emirat Arab sebesar 3,3%, Singapura 1,6%, dan China 1,5%. Moelyono melanjutkan, tantangan pelaku usaha kopi kemasan ke depannya masih seputar pasokan bahan baku yang terancam dari segi pasokan, terutama untuk kopi arabika akibat gangguan cuaca.

Dengan kondisi seperti ini, para pelaku usaha tentu lebih mengutamakan efisiensi sembari mempertahankan penjualannya. “Yang bisa pelaku usaha lakukan adalah bertahan dan tidak terlalu ekspansif, karena masih banyak faktor yang tidak pasti,” tukas dia.

Sejauh ini, terdapat beberapa perusahaan produsen kopi kemasan yang beredar di Indonesia dan memiliki merek kopi kemasan yang cukup familiar di kalangan masyarakat.

Misalnya, PT Santos Jaya Abadi yang memproduksi kopi merek Kapal Api, ABC, Good Day, Excelso, hingga Ceremix. Lalu, ada PT Mayora Indah Tbk yang memiliki merek kopi Torabika. PT Nestle Indonesia yang memproduksi kopi bermerek Nescafe.

Ada pula PT Sari Incofood yang memproduksi kopi merek Indocafe dan PT Java Prima Abadi yang menghasilkan kopi kemasan merek Luwak White Coffee. Grup Djarum lewat PT Sumber Kopi Prima juga ikut meramaikan persaingan industri kopi kemasan dengan merek Kopi Gadjah dan Caffino.

Selanjutnya: Mendag sebut ekspor Indonesia mengalami tren peningkatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×