kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis sepi, penjualan truk kian lambat


Kamis, 25 Juni 2015 / 06:31 WIB
Bisnis sepi, penjualan truk kian lambat


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Penurunan penjualan mobil tidak hanya dialami mobil penumpang saja, melainkan juga menerpa penjualan mobil niaga. Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan truk medium periode Januari - Mei 2015 turun 36,69%.

Director Sales and Promotion PT Hino Motor Manufacturing Indonesia Santiko Wardhoyo bilang, penurunan penjualan terjadi karena lesunya kondisi dunia usaha. "Medium truk digunakan untuk truk kargo, tambang, tangki, mixer, consumer good, dan lainnya. Kini semua sektor bisnis itu turun," kata Santiko, Rabu (24/6).

Pada periode yang sama, Hino mencatat penurunan penjualan 41,56% menjadi 1.412 unit. Adapun di periode yang sama tahun lalu, penjualan Hino tercatat 2.416 unit. Walaupun penjualan turun, Santiko mengklaim, Hino masih menguasai pangsa pasar sebesar 60%. Sebagai gambaran saja, tahun 2014, pangsa pasar Hino di kelas truk medium mencapai 60,34%. "Harapan kami bisa menjaga pangsa pasar hingga akhir tahun," kata Santiko.

Soal proyeksi penjualan semester II tahun ini, Santiko mengaku kesulitan untuk menebaknya. Sebab, memasuki Juni, Santiko belum melihat ada tanda-tanda kenaikan penjualan truk medium.

Tak hanya Santiko, pelaku bisnis truk medium dari PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selaku Agen Pemegang Merek (APM) truk Mitsubishi juga berkesimpulan serupa. Mereka kesulitan memproyeksikan penjualan truk semester II-2015. "Saya tak berani bilang apakah di semester II, penjualan truk bisa tumbuh atau tidak," kata Rizwan Alamsjah, Executive Marketing Director of MFTBC Marketing PT KTB kepada KONTAN, Rabu (24/6).

Menurut Rizwan, penjualan truk medium lima bulan pertama tahun ini turun cukup dalam. Mengacu kondisi inilah, Rizwan kesulitan memberikan proyeksi penjualan sampai akhir tahun. "Harapan kami adalah memperbaiki penjualan, setidaknya penjualan semester II naik 10% dari semester I," kata dia.

Penjualan truk medium milik Mitsubishi tercatat hanya sekitar 751 unit dalam lima bulan pertama tahun ini. Adapun pada periode yang sama tahun lalu, penjualan truk medium Mitsubishi tercatat sebanyak 1.089 unit. Itu artinya, ada penurunan penjualan sebesar 31,04%.

Semula, Mitsubishi berharap, penjualan truk medium bisa naik tahun ini. Proyeksi tersebut mengacu pada rencana proyek infrastruktur yang akan digeber pemerintah dan naiknya permintaan barang konsumsi. Namun ternyata, proyeksi tersebut meleset dari yang diharapkan. Merek baru naik Tak hanya Mitsubishi, penurunan penjualan juga dialami APM lain, seperti Isuzu.

Sepanjang Januari-Mei 2015, penjualan truk medium merek Isuzu turun 19,55% menjadi 1.156 unit ketimbang penjualan periode yang sama tahun 2014 sebanyak 1.437 unit. Namun, setidaknya ada dua merek truk medium yang mencatat kenaikan penjualan selama periode Januari-Mei 2015. Salah satunya truk medium merek FAW, yang mencatat kenaikan penjualan 35,29% menjadi 115 unit ketimbang periode yang sama tahun lalu sebanyak 85 unit.

Selain itu, penjualan truk medium merek MAN mencatat kenaikan 5,71% menjadi 38 unit di periode Januari-Mei 2015 ketimbang periode sebelumnya yang hanya 28 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×