Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten transportasi PT Blue Bird Tbk (BIRD) menyatakan tahun ini mengalokasikan capex antara Rp 1,5 triliun hingga Rp 2 triliun tahun ini. Sigit Djokosoetono, Direktur Utama BIRD menjelaskan penggunaan capex ini akan diarahkan pada pembelian lebih dari 6.000 armada perseroan.
"Kami tahun ini alokasikan capex senilai antara Rp 1,5 triliun hingga Rp 2 triliun. Penggunaan capex ini adalah ditujukan untuk pembelian lebih dari 6.000 armada dengan peruntukan peremajaan dan penambahan armada perseroan," jelasnya kepada Kontan belum lama ini.
Bluebird saat ini beroperasi di 18 kota besar di Indonesia, didukung oleh 54 depo yang tersebar secara nasional. Per akhir tahun 2022, Perseroan mengoperasikan lebih dari 20.000 armada, naik 4,4% dibandingkan 2021 yang mencakup semua segmen taksi Bluebird.
Sigit melanjutkan, perseroan juga menargetkan penambahan unit armada listrik guna merealisasikan komitmen 50:30 atau pengurangan 50% emisi pada tahun 2030. Sigit lebih jauh menuturkan, Bluebird akan terus berupaya meningkatkan utilisasi armada sejalan dengan kondisi mobilitas yang lebih baik.
Baca Juga: Impack Pratama Industri (IMPC) Cetak Pertumbuhan Kinerja Sepanjang Tahun 2022
Bluebird juga secara berkelanjutan terus mengedepankan transformasi dengan tiga pilar utama yaitu, multichannel untuk kemudahan aksesibilitas, multipayment untuk kemudahan transaksi, dan multiproduct untuk menyediakan beragam solusi mobilitas yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Mengenai target pendapatan dan laba yang dibidik, BIRD berharap tahun ini bisa menghasilkan pertumbuhan double digit tahun ini. Hal ini dilihat dari tren mobilitas yang kembali membaik serta pencapaian cemerlang sepanjang 2022.
BIRD mencatat pendapatan di angka Rp 3,59 triliun atau meningkat 62% sepanjang 2022. Pada tahun 2021, pihaknya mengantongi pendapatan sebesar Rp 2,2 triliun.
Selanjutnya, BIRD juga mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 4.075% atau 40x lipat di angka Rp 364 miliar dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 9 miliar. Realisasi ini juga lebih tinggi dibandingkan periode pra-pandemi di 2019 di mana Bluebird mencetak keuntungan sebesar Rp 317 miliar.
Perseroan juga membukukan peningkatan EBITDA yang signifikan hingga 101% menjadi Rp 868 miliar dari Rp 432 miliar dibandingkan 2021.
Baca Juga: Tahun Ini, Buyung Poetra (HOKI) Lanjutkan Ekspansi Pengembangan Produk FMCG
"Kami bersyukur tahun 2022 adalah tahun yang baik bagi kami. Dengan mengusung tiga pilar transformasi dan membawa visi perusahaan berbagi kebahagiaan untuk membangun negeri, Bluebird berhasil mencatatkan kinerja yang lebih baik dari pra pandemi," katanya.
"Dengan melihat tren mobilitas yang membaik, Bluebird menargetkan double digit growth untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik pada tahun ini," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News