kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Blue Bird sambut dingin soal nomor ganjil genap


Jumat, 22 Februari 2013 / 15:44 WIB
Blue Bird sambut dingin soal nomor ganjil genap
ILUSTRASI. PLTS Terapung milik PT Sky Energy Indonesia, Tbk (JSKY)


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Rencana pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk memberlakukan pembatasan mobil ganjil genap di Jakarta, mendapat sambutan dingin dari pengusaha taksi Blue Bird Group.

Purnomo Prawiro, Direktur Utama Blue Bird Group mengatakan, kebijakan yang belum diberlakukan itu belum tentu bisa mengerek kinerja bisnis taksi di Jakarta.

Sebab, kata Purnomo, ada kemungkinan pengguna mobil pribadi tidak menggunakan jasa taksi. "Bisa saja pengendara mobil itu beli mobil baru lagi dengan nomor pelat yang berbeda. Bisa juga mereka sharing menggunakan mobil. Pilihan berikutnya baru naik taksi," jelas Purnomo kepada KONTAN di Jakarta, Kami (22/2).

Namun begitu, Purnomo mengakui ada kemungkinan pembatasan kendaraan dengan sistem ganjil genap bisa meningkatkan kinerja bisnis taksi.

"Kami masih belum tahu persis aturan tersebut seperti apa, lokasinya dimana saja. Kita lihat saja jika hal itu sudah direalisasikan. Bisa saja kami tambah armada," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (22/2).  Dia juga bilang, mengenai strategi dari bisnis baru  bisa dilakukan jika aturan itu sudah efektif berjalan.

Sebagai informasi, Blue Bird saat ini mengoperasikan 21.000 taksi reguler yang mengusung nama Blue Bird, Pusaka Group, Morante Jaya, dan Cendrawasih. Taksi-taksi reguler ini beroperasi di 10 wilayah, yaitu Jabodetabek, Bandung, Denpasar, Lombok, Manado, Medan, Palembang, Pekanbaru, Semarang, dan Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×