kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.412.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.645   2,00   0,01%
  • IDX 8.612   -5,26   -0,06%
  • KOMPAS100 1.185   -4,75   -0,40%
  • LQ45 849   -5,56   -0,65%
  • ISSI 307   1,40   0,46%
  • IDX30 438   -1,12   -0,26%
  • IDXHIDIV20 508   -0,68   -0,13%
  • IDX80 132   -0,67   -0,50%
  • IDXV30 139   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 139   -0,10   -0,07%

Bluebird (BIRD) Optimalkan Mobilitas Terintegrasi Manfaatkan Layanan Cititrans


Rabu, 03 Desember 2025 / 17:48 WIB
Bluebird (BIRD) Optimalkan Mobilitas Terintegrasi Manfaatkan Layanan Cititrans
ILUSTRASI. Layanan transaksi pembayaran taksi Bluebird.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transformasi lanskap transportasi darat antara Jakarta–Bandung semakin dinamis sejak hadirnya kereta cepat Whoosh, serta rencana pembangunan Proyek Kereta Kilat Pajajaran. 

Meski demikian, PT Blue Bird Tbk melalui layanan shuttle Cititrans menilai perubahan tersebut bukan ancaman, melainkan peluang untuk memperkuat ekosistem mobilitas yang semakin terintegrasi.

Chief Strategy Officer PT Blue Bird Tbk, Andrew Arristianto, menjelaskan bahwa perubahan pola perjalanan memang sempat terjadi ketika Whoosh pertama kali beroperasi. 

"Pada awal Whoosh beroperasi, banyak pelanggan mencoba moda baru yang saat itu menawarkan harga promo dan pengalaman berbeda. Namun bagi kami, kehadiran layanan ini justru mendorong Cititrans meningkatkan kualitas layanan sekaligus menghadirkan pilihan mobilitas yang lebih relevan dan nyaman,” ujar dia kepada Kontan, Rabu (3/12/2025).

Baca Juga: Jelang Nataru, Bluebird (BIRD) Tambah Armada hingga 28% di Semarang

Menurut Andrew, baik Whoosh maupun Proyek Kereta Kilat Pajajaran merupakan complementary service dalam ekosistem transportasi. 

"Kami melihatnya sebagai pelengkap. Dengan semakin banyak pilihan, pelanggan bisa menentukan moda apa yang paling sesuai kebutuhan perjalanan mereka,” tambah dia. 

Meski kompetisi semakin beragam, Cititrans tetap mempertahankan diferensiasi layanan, terutama pada konsep perjalanan point-to-point tanpa transit. Rute langsung ini dinilai menjadi nilai tambah, khususnya bagi penumpang yang mengutamakan kenyamanan dan efisiensi.

“Outlet kami tersebar di berbagai lokasi strategis di Jabodetabek—termasuk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi—sehingga aksesnya lebih mudah. Selain itu, pelanggan bisa memilih layanan dari kelas executive hingga regular sesuai kenyamanan dan budget,” ungkap Andrew.

Standarisasi armada, profesionalisme driver, serta kepastian jadwal menjadi faktor yang disebut Andrew sebagai pilar keunggulan Cititrans yang terus dipertahankan.

Tidak hanya mempertahankan layanan inti, Bluebird Group juga terus memperluas model bisnis mobility-as-a-service. Andrew mengungkapkan bahwa perusahaan kini menghubungkan layanan shuttle, taksi, dan moda publik dalam satu ekosistem perjalanan.

“Kami sudah berkolaborasi dengan KCIC untuk menghadirkan layanan Bluebird sebagai first-mile dan last-mile di seluruh stasiun Whoosh. Area penjemputan resmi pun telah disiapkan agar perjalanan intermoda pelanggan lebih mulus,” jelasnya.

Baca Juga: Blue Bird (BIRD) Kejar Pertumbuhan Kinerja Dua Digit hingga Akhir Tahun 2025

Untuk mendorong integrasi tersebut, Bluebird menyediakan berbagai promo melalui aplikasi MyBluebird bagi pelanggan yang bepergian dari dan menuju stasiun Whoosh. 

"Langkah ini memastikan layanan Bluebird Group tetap relevan dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat,” kata Andrew.

Cititrans melayani beragam segmen mulai dari pekerja, komuter rutin, wisatawan, hingga keluarga. Andrew menyebut bahwa perusahaan terus menyesuaikan produk layanan agar sesuai dengan kebutuhan masing-masing segmen.

Salah satu inovasi yang dihadirkan adalah paket subscription berupa ticket bundling bagi pelanggan frekuensi perjalanan tinggi. “Ini menjadi solusi yang lebih ekonomis bagi comuter atau pengguna reguler,” imbuhnya.

Setelah kehadiran Whoosh, Cititrans mencatat adanya perubahan perilaku pelanggan. Mereka kini lebih selektif dan menilai perjalanan secara menyeluruh mulai dari akses keberangkatan, kenyamanan, fleksibilitas, hingga efisiensi total, bukan semata waktu tempuh.

“Perubahan ini justru mempertegas posisi Cititrans sebagai layanan point-to-point yang tetap relevan bagi pelanggan,” ujar Andrew.

Selanjutnya: Jaksa Korsel Tuntut 15 Tahun Penjara Mantan Ibu Negara Kim Keon Hee

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Kebutuhan Dapur 1-15 Desember 2025, Sajiku Bumbu Beli 3 Gratis 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×