Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari telah mencanangkan Gerakan Mutu sejak 28 Juli 1997, atau lebih dari 27 tahun lalu. Gerakan ini bertujuan mendorong karyawan untuk berpikir dan bertindak kreatif serta inovatif dalam pekerjaan sehari-hari.
Untuk itu, dibentuklah Kelompok Kerja Mutu (KKM) di setiap departemen guna menuangkan ide dan gagasan inovatif, serta langkah-langkah perbaikan untuk kemajuan perusahaan.
Hal ini terlihat pada Konvensi Mutu Nasional Bogasari 2024 yang berlangsung selama dua hari pada 21–22 Januari 2025 di Cibitung.
Mengusung tema Innovation for a Greener Tomorrow (Inovasi untuk Masa Depan yang Lebih Ramah Lingkungan), acara ini melibatkan 11 KKM dari empat pabrik Bogasari, yaitu Jakarta, Surabaya, Cibitung, dan Tangerang, serta satu grup Bogasari di bidang kemasan, PT Inti Abadi Kemasindo (IAK), yang berlokasi di Citeureup, Bogor.
Baca Juga: Sejalan Visi Presiden, Balai Kemenperin Ciptakan Inovasi Pendukung Industri Hijau
Seluruh KKM tersebut berkompetisi menghasilkan solusi inovatif untuk mengatasi berbagai masalah di lapangan. Solusi yang dirancang telah diuji dan diterapkan, kemudian disusun dalam bentuk makalah dan dipresentasikan di hadapan tiga juri eksternal yang merupakan ahli dari berbagai perusahaan.
Sebelum mencapai tingkat nasional, KKM ini terlebih dahulu mengikuti seleksi di tingkat pabrik masing-masing.
Menurut Bobby Ariyanto, Ketua Bogasari Quality Steering Committee (BQSC), tema Innovation for a Greener Tomorrow mencerminkan komitmen Bogasari dalam mendorong pengembangan teknologi dan proses yang ramah lingkungan serta hemat energi.
"Karya inovasi dalam Konvensi Mutu ini berfokus pada penghematan energi, pengurangan polusi, pengelolaan limbah, emisi ramah lingkungan, dan keamanan pangan," ujar Bobby dalam siaran pers, Jumat (24/1/2025).
Baca Juga: BRIN Apresiasi Inovasi SIG, Semen Hijau SIG Jawaban Atas Perubahan Iklim Dunia
Bobby juga menekankan pentingnya persaingan industri yang tidak hanya berorientasi pada profit dan efisiensi, tetapi juga pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
"Biaya pengelolaan energi dan lingkungan akan semakin mahal di masa depan. Oleh karena itu, inovasi perlu menjadi budaya kerja, salah satunya melalui kegiatan KKM," tegasnya.
Saat ini, Bogasari memiliki 80 KKM yang melibatkan 400 karyawan, yang diharapkan dapat mendorong penyebaran ide kreatif dan analitis dalam mencari solusi inovatif.
Sebanyak 11 KKM bersaing dalam Konvensi Mutu 2024. Di antaranya adalah KKM EPRO-C dan PRODSU dari pabrik Cibitung; KKM Flash, Thermos, dan Brotherhood dari Surabaya; KKM Opex, X-40, dan Anggrek dari Jakarta; KKM Sari Manis dari Tangerang; serta KKM New Contech dari IAK Citeureup.
Ketua Panitia Konvensi Mutu 2024, Karen Miranda, menjelaskan bahwa peserta mengikuti seleksi selama dua hari, meliputi presentasi di hadapan tiga juri dan tamu undangan, termasuk Manajemen Bogasari dan Direktur PT IAK.
Baca Juga: Inovasi Menuju Industri Semen Hijau, SMCB Raih Tiga Penghargaan di IQPC 2024
Ketiga juri eksternal, yaitu Syamsul Arifin (PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia), Sri Prahyoto (Komite Total Quality Management dan Juri TKMPN), serta Ahmad Setiawan (auditor industri), tidak hanya memberikan penilaian tetapi juga masukan untuk inovasi mendatang.
Hasil penilaian juri menetapkan KKM EPRO-C dari pabrik Cibitung sebagai Juara 1, disusul KKM Flash dari Surabaya sebagai Juara 2, dan KKM PRODSU dari Cibitung sebagai Juara 3. Para pemenang memperoleh piala, sertifikat, dan hadiah uang tunai total Rp37 juta.
"Selamat kepada para pemenang. Kegiatan ini menjadi langkah positif untuk mendukung visi besar Bogasari serta meningkatkan kualitas kerja. Dengan berbagi inovasi dan pengetahuan, kita dapat berkolaborasi untuk menciptakan perubahan yang lebih baik," ujar Riefky Diwjaya, Chairman Quality Improvement Team (QIT) Bogasari Cibitung.
Selanjutnya: Chery Bersiap Lanjutkan Ekspansi di Pasar Otomotif Indonesia
Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (25/1): Dari Berawan hingga Diguyur Hujan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News