kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bos Adaro Power: Terus Pelajari Proyek EBT Melalui Prakarsa Proposal dan Tender


Minggu, 05 Juni 2022 / 21:30 WIB
Bos Adaro Power: Terus Pelajari Proyek EBT Melalui Prakarsa Proposal dan Tender
Adaro Power mengoperasikan PLTS atap dan terapung di area operasional pelabuhan/terminal khusus batubara Adaro di Kelanis, Kalimantan Tengah.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Power ingin memperbesar porsi energi terbarukan dalam bauran energinya. Presiden Direktur PT Adaro Power Dharma Djojonegoro memastikan, Adaro berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam proyek tenaga terbarukan  mendapatkan bauran energi yang seimbang dalam portofolionya serta mendukung pemerintah mewujudkan target energi bauran nasional.

“Adaro Power terus mempelajari proyek-proyek tenaga terbarukan, misalnya biomassa, tenaga angin, dan panel surya, untuk mendiversifikasikan bauran energinya dan mendukung PLN melalui prakarsa proposal dan tender,” ujar Dharma kepada Kontan.co.id (5/6).

Sebelumnya, Proyek green energy yang telah berjalan di Adaro Power. Sejak awal tahun 2021, Adaro Power telah membangun dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap 130 kWp.

Baca Juga: Adaro Energy (ADRO) Terus Jajaki Kemungkinan Pengembangan Proyek Energi Terbarukan

PLTS tersebut dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan listrik di area operasional pelabuhan/terminal khusus batubara Adaro di Kelanis, Kalimantan Tengah.

Dalam perkembangan berikutnya, Adaro Power juga telah menambahkan kapasitas 468 kWp PLTS dengan sistem terapung (floating)pada area kolam kantin di Kelanis.

Dharma berujar, PLTS Adaro terrsebut dilengkapi dengan teknologi smart inverter. Teknologi ini, kata Dharma, mampu memberikan dampak lingkungan positif dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan  emisi gas rumah kaca.

“PLTS terapung di Kelanis ini menjadi PLTS terapung terbesar di Indonesia untuk saat ini dengan estimasi produksi listrik sekitar 618 ribu kWh per tahun,” tandas Dharma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×