Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (Krakatau Steel) Silmy Karim membantah tuduhan terhadap Krakatau Steel selundupkan baja dari China dan merugikan negara Rp 10 triliun. Tuduhan ini disampaikan oleh Anggota Komisi VII DPR RI Muhammad Nasir pada kegiatan Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPR RI hari ini (24/3).
“Kami membantah hal tersebut secara langsung di RDP. Selama saya menjabat 2,5 tahun, Krakatau Steel tidak pernah melakukan seperti yang dituduhkan. Kami justru sangat mengecam derasnya produk baja impor dari China masuk ke Indonesia dan terus berupaya agar industri baja Indonesia mendapatkan dukungan dan proteksi dari pemerintah,” kata Silmy Karim dalam keterangan resmi, Rabu (24/3).
Silmy mengatakan Krakatau Steel adalah produsen baja nasional dengan menyandang status sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di mana semua hal harus dilakukan secara transparan dan mengusung Good Corporate Governance.
Baca Juga: ini penyebab harga jual besi dan baja di tingkat ritel naik lebih dari 20%
Krakatau Steel pun gencar untuk membuktikan adanya kecurangan-kecurangan dalam proses masuknya baja impor ke Indonesia yang hingga saat ini terus dikawal bersama The Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA).
Menurut Silmy, tuduhan itu sangat tidak logis tuduhan karena sejak lama Krakatau Steel selalu memerangi unfair trade untuk baja impor khususnya dari China. Silmy mengakui sudah mengecek dan tidak pernah ada produk finished goods (barang jadi) maupun produk baja dari China yang dicap Krakatau Steel.
Silmy mengatakan jika ada hal seperti itu dirinya siap mendukung untuk pengusutan sampai tuntas karena berarti ada pemalsuan dan mencoreng nama baik Krakatau Steel.
Krakatau Steel akan menindaklanjuti tuduhan ini dan terus melakukan pengecekan terkait hal tersebut. “Kami berharap hal ini dapat ditindaklanjuti dan kami akan bersikap kooperatif jika ada penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwajib dalam menemukan kebenaran,” pungkas Silmy.
Selanjutnya: Maret ini, Krakatau Steel (KRAS) ekspor 20.000 ton baja ke Eropa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News