kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bos REA Group: Kami terobsesi dengan properti


Minggu, 09 Oktober 2016 / 13:30 WIB
Bos REA Group: Kami terobsesi dengan properti


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Tracey Fellows punya ambisi mengubah pengalaman dunia ketika mencari properti. Dengan teknologi digital yang memungkinkan orang berselancar di dunia maya mencari properti impiannya, CEO REA Group asal Australia ini yakin, bisa mewujudkan keinginannya. 

Keinginan Tracey rupaya tak hanya mengandalkan teknologi tapi juga berdasarkan kecintaannya yang besar dengan dunia properti. Menurut dia, orang Australia, terutama di Sidney dan Melbourne, terobsesi dengan properti.

“Warga Australia berpindah rumah lebih sering. Pembicaraan tentang properti menjadi percakapan biasa saat makan malam: rumah apa yang dijual di lelang, berapa harganya, bagaimana tren properti naik atau turun, apakah ini saat yang baik untuk membeli atau menjual, apakah sekarang waktunya investasi?” cerita Tracey pada KONTAN, pertengahan pekan lalu.

Cukup berbeda dengan warga Indonesia yang sangat suka dengan gosip selebriti. “Kami juga suka selebriti. Tapi begitu ada berita Nicole Kidman menjual rumahnya di Australia, jumlah klik berita pasti melonjak,” katanya.

Kecintaannya pada properti mendasari Tracey mengembangkan website pengiklan properti di bawah bendera REA Group.

Website properti tidak hanya untuk orang-orang yang membeli properti, tapi juga harus bisa dinikmati pengunjung yang sekadar melihat-lihat,” katanya.

REA kini mengkover empat kawasan besar, yaitu Australia, Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika Utara. Menurut Tracey, kebanyakan pengunjung dari Melbourne paling suka melihat properti di New York dan Paris. 

Agar pengunjung lebih asik berselancar, salah satu website andalan REA, realestate.com.au kini juga sudah dilengkapi fitur konversi kurs ke pengunjung yang mengakses. Jadi, ketika kita melihat sebuah rumah di Jamaika, harganya bisa dikonversi dalam kurs rupiah.

Selain menguntungkan bagi konsumen, REA juga ingin pengalaman beriklan secara digital memberi nilai tambah bagi agen properti. Lewat websitenya, REA misalnya mengedukasi agen menampilkan foto yang menarik bagi pengunjung, atau fitur yang memudahkan pengunjung mengakses agen tersebut.

“Dengan 3 juta properti yang listing di website kami, itu adalah kekuatan digital dan memberikan pengalaman  setiap orang bisa menjelajahi produk properti yang tidak bisa didapatkan di media cetak atau televisi,” kata Tracey.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×