kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bos Telkomsel bicara soal rencana investasi di Gojek


Kamis, 12 November 2020 / 16:09 WIB
Bos Telkomsel bicara soal rencana investasi di Gojek
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) Setyanto Hantoro.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Operator telekomunikasi pelat merah, Telkomsel sedang menjajaki kepemilikan saham Gojek melalui penjualan obligasi konversi senilai US$150 juta atau mencapai Rp 2,16 triliun.

Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan perusahaan tidak dapat mengomentari kesepakatan Sehubungan aksi perseroan yang khususnya terkait dengan Merger and Acquisition, sebagai bagian dari perusahaan publik Telkom Group, Telkomsel juga terikat oleh perjanjian Non Disclosure Agreement (NDA) dengan pihak-pihak terkait.

"Untuk itu, sepanjang belum ada kesepakatan dari pihak-pihak yang terlibat, Telkomsel tidak dapat memberikan informasi apa pun ke publik," ujar Setyanto saat dikonfirmasi kontan.co.id, Kamis (12/11).

Namun, dalam mengembangkan layanan dan produk yang customer-centric, perseroan tentunya akan terus berusaha untuk mencari peluang pengembangan usaha.

Baca Juga: Begini kinerja Telekomunikasi Indonesia (TLKM) hingga kuartal III-2020

Proses pengembangan tersebut dilakukan secara organik maupun in-organik dengan melakukan pengembangan layanan, terutama yang berbasis layanan digital, ataupun pengembangan potensi bisnis dengan berkolaborasi bersama perusahaan lain

"Semua upaya pengembangan usaha tersebut merupakan bagian dari strategi perusahaan dengan melihat perkembangan industri yang ada," katanya.

Menurutnya, langkah strategis perseroan tersebut juga merupakan bagian dari komitmen dalam memperkuat transformasi dan digitalisasi bisnis yang mengedepankan visi dan misi perseroan, dengan mewujudkan fokus pada pengembangan lini bisnis digital connectivity, digital platform, dan digital services.

Upaya pengembangan kompetensi perseroan terutama pada lini digital platform dan digital services, tak sebatas dilakukan melalui skema pengembangan sumber daya yang sudah ada (build), namun juga melalui skema kemitraan (borrow) ataupun memanfaatkan sumber daya eksternal (buy) yang dapat dilakukan baik dengan berbagai perusahaan termasuk start-up di berbagai tingkatan.

Kontan.co.id sudah mencoba mengonfirmasi perihal ini ke Gojek. Tapi sayangnya, seorang perwakilan dari Gojek pun menolak untuk berkomentar mengenai hal ini.

Baca Juga: Begini kontribusi pendapatan Telkom Indonesia (TLKM) hingga kuartal III-2020

Seperti diketahui, perusahaan induk Telkomsel, Telkom Indonesia, telah mengincar investasi di Gojek sejak 2018 sebagai bagian dari rencana ekspansi bisnis digitalnya. Investasi yang diusulkan saat ini jauh lebih kecil dari rumor penawaran pertama Telkom yang mencapai US$ 400 juta atau Rp 5,77 triliun.

Telkom kemudian melimpahkan salah satu unit bisnisnya, Telkomsel, untuk melaksanakan rencana investasi tersebut. Sejauh ini, Telkom telah mempertahankan rekam jejak yang baik dalam investasinya, baik secara langsung maupun melalui lengan MDI Ventures.

Telkom Grup berencana untuk aktif berinvestasi di startup sebagai bagian dari ekspansi bisnis digitalnya dan mempercepat transformasi digital BUMN Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×