Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) telah merampungkan evaluasi rencana pengembangan atau plan of development (POD) lapangan gas Masela yang dioperasikan Inpex Masela Ltd. Rencananya pada akhir pekan ini, dokumen evaluasi akan diserahkan kepada Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM).
Dalam laporan evaluasi tersebut, Kepala BP Migas Raden Priyono bilang instansinya merekomendasikan agar lapangan gas Masela dikembangkan secara terintegrasi oleh Inpex. Artinya, perusahaan asal Jepang ini akan mengelola Masela dengan pola upstream mulai dari hulu hingga hilir.
"Setelah laporannya kami serahkan, terserah Pemerintah apakah akan menyetujui atau menolak POD Masela itu. Kami hanya memberi rekomendasi," ujar Priyono, Kamis (13/11).
Dalam mengevaluasi POD Masela tersebut, setidaknya BP Migas mengkaji dua hal yang berhubungan dengan kontrak serta permasalahan di luar kontrak. Permasalahan yang terkait dengan kontrak adalah BP Migas mengubah rencana awal pengelolaan Masela dengan pola downstream menjadi upstream serta usulan perubahan split. Inpex juga meminta agar pemerintah memberikan insentif perpajakan dalam pengembangan Masela nantinya.
"Split yang mereka minta ada perubahan, saya belum bisa sampaikan detailnya," kata Priyono.
Priyono menegaskan sesuai UU Migas, perusahaan pengelola sebuah lapangan atau blok migas harus menggandeng perusahaan lokal untuk mengoperasikannya. Menurutnya, sampai saat ini baru Pertamina yang menyatakan tertarik untuk menjadi mitra.