Sumber: Bloomberg | Editor: Rizki Caturini
LONDON. British Petroleum Plc (BP) akan merealisasikan rencana pembangunan kilang gas alam cair atau Liquid Natural Gas (LNG) train tiga dan empat di Tangguh di Papua. Investasi pembangunan kilang minyak ini sebesar US$ 5 miliar.
Permintaan gas alam cair yang terus meningkat, terutama dari Jepang akibat krisis nuklir yang mendera negara itu, serta perekonomian Indonesia yang terus bertumbuh, membuat BP Plc cukup optimistis meningkatkan investasinya di Indonesia.
Apalagi potensi bisnis gas alam cair cukup menggiurkan. Rencana ekspansi ini bagian dari langkah CEO BP Plc Robert Dudley untuk mengulang kesuksesannya meraup untung miliaran dollar dalam proyek sejenis yang digarap Royal Dutch Shell Plc.
Saat ini sudah terdapat dua kilang LNG. BP rencananya akan membangun lini tambahan untuk menggenjot kapasitas eksplorasi gas alam cair di lokasi ini. Selain itu, penambahan investasi di Tangguh untuk mengganti suplai gas alam cair dari Aceh dan Kalimantan yang sumurnya sudah mulai tua.
"Cadangan gas di Tangguh masih sangat besar untuk dieksplorasi, kami sedang mempersiapkan untuk itu," ujar Gde Pradnyana Kepala Divisi Huma, Sekuriti dan Formalitas BP Migas.
Proyek pembangunan kilang train tiga ini sudah hampir bisa dipastikan pelaksanaannya. BP tahun ini akan membangun infrastruktur proyek gas alam cair yang mampu menghasilkan gas alam cair 3,8 juta ton per tahun. Namun Gde tak menyebutkan target kapasitas gas yang akan didapat dalam eksplorasi unit ke empat.
Tambahan investasi ini mampu meningkatkan total kapasitas produksi LNG hingga bisa mencapai 7,6 juta metrik ton gas alam cair per tahun.
Sebelumnya, pada Mei 2011, Dudley telah berkomitmen akan meningkatkan investasinya di Indonesia sebesar US$ 10 miliar dalam kurun waktu 10 tahun ke depan di sektor minyak dan gas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News