kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPH Migas pegang janji Pertamina untuk rampungkan digitalisasi SPBU di Kuartal-I 2020


Senin, 16 Desember 2019 / 06:12 WIB
BPH Migas pegang janji Pertamina untuk rampungkan digitalisasi SPBU di Kuartal-I 2020
ILUSTRASI. Penyaluran BBM Pertamina: Pengisian bahan bakar di SPBU Pertamina, Jakarta Selatan, Jumat (9/8). Petamina MOR III memperkirakan konsumsi BB pada Satgas Idul Adha diperkirakan stabil tidak ada kenaikan yang berarti. KONTAN/Baihaki/9/8/2019


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

"Kita konsennya subsidi tepat sasaran, digitalisasi noozle di seluruh SPBU yang besar kita implementasikan ada 5.518. Triwulan pertama (2020) ini sudah mau kita selesaikan," kata Nicke di Kementerian BUMN, Kamis (12/12).

Sebagai informasi, sebelumnya Kontan.co.id pernah memberitakan alasan dari Pertamina mengapa program ini belum kunjung rampung. Direktur Pemasaran Ritel Pertamina Mas'ud Khamid mengatakan, penyelesaian noozle terkendala kesiapan infrastruktur pendukung digitalisasi SPBU.

"Kendala pertama dari infrastruktur SPBU, selama ini diasumsi sudah ada perangkatnya, sudah ada soketnya, sudah ada raknya, ternyata tidak," ujar Mas'ud.

Baca Juga: Sewa lokasi rest area tol Batang-Semarang dipatok Rp 250.000 per meter persegi

Penyebab lainnya, antara lain berasal dari minimnya pemahaman pengelola SPBU, termasuk soal kekhawatiran terkait aspek keamanan.

Kendala lainnya, kata Mas'ud ialah terkait dengan beragamnya integrasi aplikasi. Misalnya, untuk pembayaran, Pertamina dan Telkom perlu mengintegrasikan mesin Electronic Data Capture (EDC) LinkAja pada masing-masing SPBU.

"Jadi memang meskipun secara hardware itu sudah diinstal semua, tapi itu perlu integrasi dan yang diintegrasikan tidak sekadar mendigitalkan pengukuran SPBU," tutur Masud.

Adapun, hingga akhir tahun 2019, penyaluran solar bersubsidi diproyeksikan mencapai 16,15 juta kilo liter (kl), atau melebihi target kuota tahun ini yang sebesar 14,5 juta kl.

Baca Juga: Duduk bersama Jokowi di Istana Merdeka, Ahok bahas cara memperbaiki neraca dagang

Sementara untuk tahun depan, kuota solar subsidi ditetapkan sebesar 15,31 juta kl. Namun, Nicke memproyeksikan penyaluran solar subsidi pada tahun 2020 bisa kembali melampaui target hingga ke angka 17,02 juta kl.

Oleh sebab itu, Alfon justru meminta Pertamina untuk segera merampungkan program noozle agar kontrol terhadap penyaluran BBM bersubsidi bisa semakin baik.

"(kuota) 15,3 juta KL itu sudah diperhitungkan baik-baik. Dengan adanya Noozle nanti, bisa terkontrol, volume pengisian dan siapa yang mengisi," ungkap Alfon.

Baca Juga: Ramai-ramai Menadah Berkah Kebijakan Biodiesel B30

Sebagai informasi, pada tahun 2020 nanti, BPH Migas sudah menetapkan kuota BBM tertentu bersubsidi jenis minyak tanah (Kerosene) sebesar 560 ribu kl dan minyak solar sebesar 15,31 juta kl.

Sementara itu, kuota yang disalurkan oleh Pertamina terdiri dari minyak tanah sebesar 560.000 kl dan minyak solar sebesar 15,07 juta kl. Sedangkan AKR Corporindo pada tahun 2020 memiliki kuota penyaluran solar sebesar 234 ribu kl.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×