kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BPJT sebut ada beberapa alternatif sistem transaksi nirsentuh berbasis MLFF


Senin, 23 November 2020 / 21:06 WIB
BPJT sebut ada beberapa alternatif sistem transaksi nirsentuh berbasis MLFF
ILUSTRASI. Pengusahaan sistem transaksi tol non-tunai nirsentuh berbasis multi lane free flow (MLFF) mendekati tahap akhir.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengusahaan sistem transaksi tol non-tunai nirsentuh berbasis multi lane free flow (MLFF) mendekati tahap akhir. Ada beberapa alternatif yang disiapkan terkait sistim transaksinya.

Kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menyebutkan, ada beberapa alternatif, seperti menggunakan aplikasi baru yang dikembangkan oleh pemenang tender, ataupun menggunakan aplikasi yang sudah ada. Sehingga pemenang tender hanya bekerja sama dengan aplikasi yang sudah ada.

Danang memastikan aplikasi yang sudah ada tersebut seperti menggunakan financial technology (fintech) dalam negeri yang sudah ada, seperti OVO, Link AJA, Gopay, dan lain sebagainya. "Hal ini akan bergantung pada proposal yang diajukan oleh pemenang lelang," ujarnya kepada kontan.co.id, Senin (21/11).

Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) sentuh ada transisi menuju metode pembayaran tol nirsentuh

Namun demikian, perlu dicatat bahwa apapun yang akan diterapkan akan tunduk pada regulasi Bank Indonesia (BI) sehingga kegiatan transaksi keuangan akan dapat dipantau oleh pemerintah.

Ia melanjutkan, dengan penerapan transaksi jalan tol nirsentuh ini, badan usaha jalan tol (BUJT) tidak akan memiliki kewenangan lagi dalam melakukan pengumpulan tol. Nantinya pengumpulan tol akan dilakukan oleh satu badan usaha tersendiri.

"Kemudian badan usaha tersebut akan memberikan kepada BUJT sesuai dengan haknya (lalu lintas yang melewati ruas/segmen yang dikonsesikan)," jelasnya.

Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur menyebutkan, saat ini juga sudah ada koordinasi dengan para BUJT. "Sudah ada koordinasi dengan BUJT, dan nanti menggunakan sistim pembayaran dalam negeri," ujarnya secara terpisah.

Nantinya, penerapan MLFF ini sendiri akan dilakukan secara bertahap dengan dimulai pada awal 2021.

Sebelumnya, guna mendukung percepatan adaptasi teknologi di bidang operasi, sejak tahun 2019 Jasa Marga telah mendirikan Internet of Things (IoT) Laboratory. Jasa Marga juga telah mengembangkan teknologi pembayaran nirsentuh berbasis Single-Lane Free Flow (SLFF) dengan teknologi RFID dengan Brand “Let it Flo” yang dikelola oleh anak usaha Jasa Marga di bidang pengoperasian jalan tol yaitu PT Jasa Marga Tollroad Operator (JMTO) dengan bekerjasama dengan LinkAja.

Mengenai pemenang tender proyek sistem transaksi nontunai berbasis MLFF atau global navigation satellite system (GNSS) ini sendiri akan diumumkan pada Selasa, 5 Januari 2021 mendatang. Dari proses yang ada, saat ini tersisa dua konsorsium yang bersaing memenangi tender proyek senilai Rp 2,92 triliun ini untuk trase sepanjang 1.713 kilometer.

Kedua konsorsium tersebut yaitu PT Nusantara Telematics System-PJSC Mostotrest (Rusia)-Service Telematics LLC (Rusia)-Soft Telematics LLC (Rusia), dan Roatex Ltd Zrt asal Hongaria.

Selanjutnya: Jasa Marga (JSMR) menimbang untuk menambah konsesi dari lelang 9 ruas jalan tol

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×