Reporter: Filemon Agung | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Badan Pengelola Minyak dan Gas Bumi Aceh (BPMA) menemukan potensi cadangan minyak dan gas bumi (migas) di Blok Andaman III setelah dilakukannya survei seismik oleh Repsol selaku pengelola Blok tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) Azhari Idris yang ditemui di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bilang masih perlu dilakukan pengeboran demi membuktikan potensi temuan cadangan tersebut.
Baca Juga: Eksplorasi jadi masa depan industri hulu migas Indonesia, komitmen KKKS dinantikan
"Kita prediksi bisa memberikan tambahan volume 3 triliun kaki kubik (TCF) hingga 4 TCF, namun harus dibuktikan dulu," jelas Azhari, Senin (12/8).
Asal tahu saja, Blok Andaman III semula dikelola oleh Talisman sejak 2009 sebelum akhirnya Repsol mengakuisisi Talisman pada 2015 dan secara otomatis kelola blok dipegang Repsol.
Masih menurut Azhari, pengeboran baru akan dilakukan pada semester I 2020 mendatang akibat menanti pengadaan alat. "Nah ini sedang proses pengadaan alat-alat dan pipa-pipa pengeboran serta kapal pengeboran, Repsol sedang melakukan itu," ujar Azhari.
Lebih jauh Azhari mengharapkan kepastian soal temuan cadangan pada Blok yang meliputi area seluas 8.440 kilometer persegi di lepas pantai Aceh ini dapat diperoleh lebih cepat seiring rencana pengeboran oleh Repsol.
Baca Juga: Per februari 2018, ada 40 KKKS gunakan skema gross split
Sementara itu, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurahman membenarkan seputar kabar ini. "Ada indiskasi dari hasil seismik. Dia (Repsol) ghosting, semua dibersihin, kelihatan seismik bahwa ini minyak di sini, gas di sini, volume sekian tapi kan tergantung hasil," ungkap Fatar, Senin (12/8).
Lebih jauh, Fatar mengungkapkan pihak SKK Migas juga menanti pembuktian temuan cadangan di Blok Andaman III "Kita tunggu nantilah menjelang kita ngebor," jelas Fatar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News