Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Restorasi Gambut (BRG) telah melakukan restorasi lahan gambut sebanyak 420.000 hektare hingga tahun 2017, dari total target 2 juta ha pada tahun 2020. Rencananya tahun ini bakal ada lebih dari 1,8 juta ha yang akan diusahakan hingga tenggat waktu tersebut.
Kepala BRG Nazir Fuad menjelaskan bahwa sejak program dijalankan pada tahun 2016, lahan seluas 216.000 ha telah selesai digarap. Kemudian pada tahun 2017 mendapat tambahan sebanyak 205.000 ha.
Luas lahan tersebut menurutnya merupakan gabungan kerja dari BRG bersama Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK), TNI, Polri, Pemerintah Daerah, Universitas dan masyarakat setempat untuk merealisasikan target tersebut.
Kemudian pada tahun 2017, sesuai Permen KLHK No.17/2017, pengusaha diwajibkan untuk melakukan restorasi di wilayah konsesinya, maka akan ada tambahan besar dari sektor tersebut.
"Pada April 2017, laporan dari KLHK mengatakan ada kurang lebih 1,2 juta ha lahan perusahaan yang sudah menyelesaikan dokumen pemulihannya" kata Nazir kepada Kontan.co.id, Selasa (17/7).
Menurutnya, perusahaan swasta tersebut berasal dari perusahaan sawit dan perusahaan pulp & paper. Adapun prosesnya baru sampai penyelesaian dokumen dan pengesahan rencana kerja oleh KLHK, sehingga realisasi pemulihan sebesar 1,2 juta ha tersebut sedang dalam proses yang terus dipantau dan dibantu oleh BRG.
Sedangkan lahan gambut yang dikerjakan mitra langsung BRG tahun ini bakal sebanyak 200.000 ha. Sebagai informasi, rencana kerja BRG mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2016 tentang Badan Restorasi Gambut.
Dalam aturan tersebut, target kerja 2018 harus merampungkan 70% total lahan yang ditargetkan alias setara 1,4 juta ha. Nazir yakin target tersebut dapat tercapai terutama berkat lahan konsesi pengusaha swasta yang pihaknya terus dorong.
"Akan ada 600.000 ha sekian di 2018 ini, kemudian 1,2 juta ha yang perusahaan harus lakukan kalau terlaksana, artinya mau 1,8 juta ha," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata menyatakan pada awal tahun 2018 dapat dilaporkan bahwa area retirement lahan gambut di Kerumutan, Riau, menunjukkan perkembangan yang baik. Pada area dimana tingkat permukaan air cukup tinggi dan menunjukkan bahwa terjadi suksesi alami yang cukup baik.
"APP terus mengembangkan upaya-upaya mencoba beberapa metodologi dalam restorasi termasuk penelitian atas jenis spesies yang bisa bertahan tumbuh dalam keadaan muka air tinggi," katanya.
Asal tahu, tahun ini APP Group berencana untuk menonaktifkan lahan gambut seluas 7.000 ha sebagai bagian dari komitmen mereka untuk memulai perlindungan hutan dan gambut yang lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News