Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Restorasi Gambut (BRG) tengah berupaya merestorasi lahan gambut dengan pendekatan pembangunan desa berbasis lanskap ekosistem gambut dalam Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG).
Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) pun mendukung adanya program restorasi lahan gambut dengan pendekatan yang dilakukan. Menurut Ketua Umum APHI Indroyono Soesilo, dengan pendekatan tersebut akan bisa menjamin efektivitas program.
Menurut Indroyono, sesuai dengan karakteristiknya, restorasi lahan gambut harus dijalankan dalam bentang lanskap.
Karena itu, restorasi lahan gambut di areal konsesi HTI tidak bisa dipisahkan dengan kawasan perdesaan di sekitarnya. Dalam konteks ini, program DPG yang berada di sekitar kawasan HTI akan berkorelasi dengan kegiatan restorasi di areal konsesi.
"Karena luasnya lahan di luar konsesi HTI yang harus direstorasi, APHI siap mensinergikan program pengembangan masyarakat yang telah dijalankan konsesi HTI anggota APHI dengan program DPG untuk menjamin efektifitas program,” ujar Indroyono Soesilo, seperti yng tertera dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (28/3).
Berdasarkan data yang ada, target DPG pada 2017 hingga 2018 terdiri dari 338 Desa, yang tersebar di 5 Provinsi yakni Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
Menurut Indroyono, percepatan program DPG mendesak dilakukan dalam rangka antisipasi musim kemarau pada bulan April 2018 dan mewujudkan Indonesia bebas asap menjelang Asian Games 2018.
“Kita berupaya semaksimal mungkin pada saat Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, jangan sampai ada asap akibat kebakaran hutan dan lahan,” ungkap Indroyono.
Lebih lanjut Indroyono menjelaskan bahwa program yang sudah dijalankan anggota APHI seperti Desa Bebas Api dan Desa Makmur Peduli Api, tidak hanya untuk pencegahan kebakaran saja, namun lebih dari itu juga mencakup peningkatan produktifitas lahan, peningkatan peran serta warga desa dalam perlindungan sumber daya hutan, mencegah konflik dan meningkatkan hubungan yang harmonis dengan masyarakat serta meningkatkan kemitraan pemasaran produk.
Indroyono menegaskan bahwa sasaran akhir dari program pemberdayaan masyarakat yang disinergikan dengan program Desa Peduli Gambut adalah terbentuknya Desa Mandiri, yang mampu mengelola lahan gambut di kawasan perdesaan secara arif dan lestari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News