Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Hengkangnya PT Mabua Motor Indonesia dari percaturan bisnis motor gede (moge) di Indonesia tidak menyurutkan nyali PT Garansindo Euro Sports untuk menekuni bisnis motor berdapur pacu besar ini.
Pebisnis yang sebelumnya ingin menjadi agen motor besar Harley Davidson menggantikan Mabua ini malah makin gencar mengembangkan pasar moge asal Italia: Ducati. Lewat Ducati Indonesia, Garansindo tak main-main. Pebisnis ini bahkan berani membangun diler penjualan Ducati terbesar di dunia di atas lahan 3.000 meter persegi (m²). Bangunan tiga lantai ini bernilai Rp 80 miliar.
"Kami optimistis Ducati. Apalagi dengan adanya model baru, Scrambler Ducati," ucap Dhani Yahya, Managing Director Ducati Indonesia kepada KONTAN, Jumat (20/5).
Ia berharap model Ducati tergres tersebut bisa memacu penjualan Ducati di Indonesia. Sejauh ini, penjualan Scrambler yang berharga antara Rp 200 juta sampai Rp 300 juta per unit ini mendominasi 80% dari total penjualan Ducati di Indonesia.
Hanya, Dhani tidak memerinci angka persisnya. Melihat hasil yang positif, Ducati pun berniat menambah 12 jaringan penjualan lagi sampai 2019 nanti. Kota besar menjadi incaran ekspansi diler ini. Termasuk, tentu saja, Bandung dan Surabaya.
Garansindo berharap, penambahan jaringan penjualan ini bisa memacu penjualan Ducati di Indonesia.
PT Triumph Motorcylces Indonesia juga melakoni aksi serupa. Agen penjual moge asal Amerika Serikat ini siap membuka diler penjualan di Surabaya dan Jakarta, tahun ini. Saat ini, Triumph Indonesia baru punya dua diler di Serpong, Tangerang dan Bali.
Menurut Yudi Yulianto, After Sales Manager Triumph Motorcycles Indonesia, pihaknya masih memandang positif penjualan moge di tanah air, meskipun penjualan motor Triumph yang punya harga Rp 300 juta - Rp 500 juta ini di periode April 2016 turun ketimbang periode serupa tahun lalu. "Angka pasti harus kami cek," kilah dia.
Adapun tahun ini, Triumph menargetkan bisa melego 250 unit. Target ini sejatinya turun 23% dari target penjualan tahun lalu.
Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia Gunadi Shinduwinata mengatakan, para agen pemegang merek motor gede pasti sudah punya segmen pasar tersendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News