Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Budi Starch & Sweetener Tbk (BUDI) menargetkan pertumbuhan penjualan dan laba berkisar 20%-25% hingga penghujung tahun nanti. Pertumbuhan kinerja tersebut utamanya didorong peningkatan hasil panen singkong yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 lalu.
"Hasil panen singkong di tahun 2021 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2020, sehingga kuantitas penjualan tepung tapioka meningkat dan memberikan kontribusi bagi peningkatan penjualan dan laba," kata Wakil Presiden Direktur Budi Starch & Sweetener Sudarmo Tasmin, Selasa lalu (23/11).
Sebagaimana diketahui, penjualan tepung tapiko memberikan kontribusi yang cukup tinggi terhadap pendapatan perusahaan, yakni mencapai 74% dari total penjualan konsolidasian BUDI di tahun ini.
Peningkatan kinerja BUDI sebenarnya sudah terpancar dari realisasi laporan keuangan perusahaan di kuartal III-2021. BUDI tercatat membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 2,61 triliun. Jumlah tersebut melesat 44,74% dari sebelumnya Rp 1,80 triliun pada kuartal III-2020.
Baca Juga: Ekspor Budi Starch & Sweetener (BUDI) ditopang kenaikan permintaan dari China
Pendapatan usaha BUDI hingga kuartal ketiga tahu ini masih ditopang penjualan lokal yang mencapai Rp 2,10 triliun. Sedangkan penjualan ekspor tercatat sebesar Rp 505,93 miliar, naik dari Rp 46,27 miliar pada periode yang sama di tahun 2020.
Sudarmo berujar, untuk mengoptimalkan kinerja di sisa tahun ini, BUDI akan terus menjaga kualitas produk dan juga pengiriman yang tepat waktu. Tak lupa, efisiensi biaya juga akan terus dicanangkan oleh perusahaan untuk mencapai target di tahun ini.
Budi Starch & Sweetener menganggarkan alokasi belanja modal atau capex Rp 80 miliiar di tahun ini. Untuk serapannya sudah mencapai 70% hingga kuartal ketiga ini.
"Serapannya hingga kuartal III-2021 kurang lebih sebesar 70% dan digunakan untuk pengeluaran modal rutin," imbuhnya.
Baca Juga: Penjualan dan laba Budi Starch & Sweetener (BUDI) kompak melesat di kuartal III-2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News