kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Buka destinasi wisata, pemerintah dorong Lombok terapkan protokol kesehatan


Minggu, 20 September 2020 / 05:36 WIB
Buka destinasi wisata, pemerintah dorong Lombok terapkan protokol kesehatan
ILUSTRASI. Wisatawan kapal pesiar Aida Vita Cruise tiba di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, NTB


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lombok sebagai salah satu destinasi super prioritas menerapkan protokol kesehatan berbasis Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) sebagai upaya untuk mewujudkan pariwisaya berkelanjutan sekaligus mendorong destinasi wisata di dalamnya dapat bangkit kembali.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Kemenparekraf/ Baparekraf Rizki Handayani mengatakan, revitalisasi destinasi wisata penting untuk menghidupkan kembali sekaligus membersihkan alam Indonesia. 

“Karena yang bisa mencegah penyebaran Covid-19 ini di antaranya dengan menjaga kebersihan. Masalah kebersihan ini bukan hanya melibatkan diri sendiri, tetapi juga kebersihan lingkungan yang ada di sekitar kita,” kata Rizki Handayani dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/9).

Selain itu mengingat pola wisatawan yang telah berubah dari mass tourism ke quality tourism maka lebih banyak wisatawan akan mencari destinasi wisata yang mengedepankan hygiene sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman dalam berwisata. 

Baca Juga: Cegah penyebaran corona, kampanye memakai masker kian ditingkatkan di NTB

Oleh karena itu, pemerintah hadir untuk mewujudkan aspek kebersihan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan guna membangun pariwisata berkelanjutan.

Rizki Handayani berharap melalui revitalisasi bumi yang dilakukan Lombok dapat meningkatkan citra pariwisata Indonesia, khususnya kepada wisatawan mancanegara, bahwa Indonesia sedang bersiap untuk menerima wisatawan kembali.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat, Lalu Moh. Faozal memberikan apresiasi kepada Kemenparekraf dan seluruh stakeholders yang terlibat dalam penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE. Faozal juga menjelaskan ada empat area destinasi wisata di Lombok yang siap untuk melakukan standarisasi protokol kesehatan berbasis CHSE, yaitu Gili, Rinjani, Mandalika, dan Kota Mataram.

“Empat area ini kami fokuskan untuk sertifikasi CHSE. Karena, CHSE ini merupakan acuan untuk kita dan harus diterapkan di seluruh destinasi wisata di Indonesia,” kata Faozal.

Selanjutnya: Pulihkan sektor pariwisata, Kemenparekraf dorong destinasi wisata Banyuwangi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×