kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bukaka Teknik Utama (BUKK) Bidik Pendapatan Rp 3,86 Triliun pada 2022


Rabu, 18 Mei 2022 / 17:22 WIB
Bukaka Teknik Utama (BUKK) Bidik Pendapatan Rp 3,86 Triliun pada 2022
Paparan publik PT Bukaka Teknik Utama di Cileungsi, Jawa Barat (18/5/2022).


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  CILEUNGSI. PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) menetapkan target penjualan sebesar Rp 3,86 triliun pada tahun 2022, sedangkan laba bersih perusahaan ditargetkan sebesar Rp 392,56 miliar.

Proyeksi ini sebenarnya tak jauh berbeda dengan realisasi penjualan BUKK di tahun 2021 sebesar Rp 3,85 triliun. Justru, laba bersih BUKK di tahun lalu masih bisa mencapai Rp 477,98 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan target di tahun ini.

Sementara di kuartal I-2022, penjualan BUKK turun 25,08% year on year (yoy) menjadi Rp 794,11 miliar. Di saat yang sama, laba bersih tahun berjalan BUKK berkurang 15,57% yoy menjadi Rp 100,58 miliar.

Komisaris Bukaka Teknik Utama, Solihin Jusuf Kalla, mengatakan, BUKK masih berupaya pulih dari dampak pandemi Covid-19 yang cukup menekan sektor konstruksi dan infrastruktur. Sektor ini menjadi salah satu andalan bagi BUKK untuk meraih cuan.

Baca Juga: Bukaka Teknik Utama (BUKK) Gencar Berbisnis PLTA Hingga Smelter

“Klien-klien kami sebagian merupakan institusi pemerintahan atau BUMN infrastruktur. Ketika pandemi merebak, anggaran infrastruktur banyak yang dialihkan ke sektor kesehatan,” terang dia dalam paparan publik, Rabu (18/5).

Manajemen BUKK memperkirakan pemulihan yang optimal baru akan terjadi pada tahun 2022. Hal ini didukung oleh proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional yang dapat menguat ke level 4,7%--5,5% menurut Bank Indonesia (BI) di tahun 2022.

Dengan optimisme terhadap pemulihan ekonomi nasional, BUKK yakin permintaan terhadap produk dan jasa konstruksi maupun nonkonstruksi akan meningkat di tahun ini.

Adapun pada tahun ini, BUKK memproyeksikan capital expenditure (capex) atau belanja modal sebesar Rp 561 miliar untuk investasi dan pengembangan proyek di anak-anak usaha.

Baca Juga: Kembangkan EBT, Bukaka (BUKK) Investasi Rp 150 Miliar di Perusahaan Afiliasi

“Secara umum capex kami berasal dari laba yang ditahan. Lalu, untuk pembelian alat terkait investasi bisa berasal dari pihak ketiga seperti perbankan atau lembaga keuangan,” pungkas Solihin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×