kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.709   59,00   0,35%
  • IDX 6.767   18,27   0,27%
  • KOMPAS100 977   3,57   0,37%
  • LQ45 759   1,98   0,26%
  • ISSI 215   1,22   0,57%
  • IDX30 394   0,74   0,19%
  • IDXHIDIV20 470   -0,70   -0,15%
  • IDX80 111   0,33   0,30%
  • IDXV30 114   -0,31   -0,27%
  • IDXQ30 129   0,41   0,32%

Buku cetak surut, Gramedia genjot buku digital


Senin, 23 November 2015 / 09:16 WIB
Buku cetak surut, Gramedia genjot buku digital


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Perkembangan teknologi dan piranti canggih mendorong peningkatan aktivitas berbasis digital. Tak terkecuali kebutuhan membaca buku secara digital. Agar tak tenggelam di tengah modernitas, PT Gramedia Asri Media pun semakin serius mengembangkan bisnis digital.

Gramedia Asri yang merupakan bagian dari Kelompok Kompas Gramedia sehingga terafiliasi dengan KONTAN, baru saja menjalin kerjasama bisnis digital. "Baru-baru ini kami mendapat kontrak pengadaan buku digital dari e-library milik pemprov DKI Jakarta," ungkap Yosef Adityo N., General Manager Corporate Secretary PT Gramedia Asri Media kepada KONTAN, Kamis (19/11).

Hanya, manajemen Gramedia Asri masih merahasiakan detail kontrak anyar itu. Pemilik jaringan toko buku Gramedia tersebut beralasan, masih dalam tahap negosiasi. Yang pasti, Gramedia Asri menganggap bisnis buku digital adalah tabungan masa depan.

Meskipun, kontribusi bisnis tersebut terhadap total pendapatan baru sekitar 1%. Target perusahaan tersebut adalah menambah sekitar 2.000 judul buku digital. Saat ini telah ada sekitar 12.000 judul buku digital di rak maya toko buku Gramedia.

Upaya mengembangkan bisnis buku digital tak lain juga menjawab tantangan Gramedia Asri saat ini. Mereka tak memungkiri jika bisnis buku cetak tengah meredup. Padahal semula, bisnis buku cetak adalah tulang punggung pendapatan perusahaan ini.

Dalam catatan Gramedia Asri, kontribusi pendapatan mereka saat ini yakni; 50% buku dan 50% non-buku. Pendapatan non-buku semisal penjualan peralatan kantor, sekolah dan olah raga.

"Tapi sebenarnya mau seimbang atau tidak, itu tidak menjadi persoalan," aku Yosef.

Pasalnya, Gramedia Asri lebih fokus pada upaya untuk mempertahankan margin. Perusahaan tersebut tak mempermasalahkan komposisi pendapatan selama margin bisnis tetap menguntungkan. Hitungan mereka, margin bersih bisnis buku dan non-buku sama, yakni 10%.

Alasan lain, Gramedia Asri optimistis penurunan bisnis buku cetak hanya siklus sementara. Mereka berkaca dari kondisi penjualan buku cetak di Eropa dan Amerika.

Analisis perusahaan itu, penjualan buku cetak di dua benua tadi kembali mendaki. Padahal semula juga sempat tergerus perkembangan era digital. Sementara hingga akhir tahun nanti, Gramedia Asri berharap momen liburan akhir tahun bisa menjadi katalis bagi kinerja 2015.

Walaupun, pemasukan saat libur Natal dan pergantian tahun tak setingggi kala pergantian musim ajaran. Catatan historis mereka, penjualan akhir tahun bisa menyumbang hingga 10% terhadap total pendapatan.

"Kalau kota tujuan liburan seperti Jogja dan Malang pasti ramai," terang Yosef. Sepanjang tahun ini, Gramedia Asri memprediksi bisnisnya masih tumbuh 7% ketimbang tahun lalu. Itu adalah target yang direvisi karena semula mereka pasang target pertumbuhan kinerja 20%.

Perusahaan itu juga merevisi target pembukaan toko buku, dari semula 21 toko menjadi 15 toko buku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×