Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Mulai tahun 2016, Perum Bulog akan memonopoli impor jagung. Untuk tahap awal, Bulog ditugaskan oleh pemerintah untuk mengimpor sebanyak 800.000 ton jagung dari Brazil dan Argentina. Selain itu, Bulog juga akan menjajaki peluang impor jagung dari Spanyol dan Ukraina.
Direktur Pengadaan Bulog Wahyu menjelaskan, Bulog telah mendapatkan rekomendasi impor jagung dan saat ini tengah dalam proses importasi. Ia berharap pada awal bulan Februari 2016 nanti, sudah ada jagun gimpor yang mulai masuk ke Inodnesia. "Kita targetkan untuk awal minggu pertama dan kedua sebanyak 400.000 ton yang masuk," ujar Wahyu Selasa (19/1).
Menurutnya, butuh waktu sekitar lima hari perjalanan mendatangkan jagung dari negara eksportir ke Indoensia. Ia mengatakan untuk mengimpor jagung sebanyak 600.000 ton, Bulog harus merogoh kocek sebesar Rp 1,8 triliun dengan perhitungan harga Rp 3.000 per kilogram (kg). Impor sebanyak itu dilakukan sema kuartal pertama 2016.
Impor Jagung yang dilakukan Bulog ini didasarkan atas usulan Kementerian Pertanian (Kemtan) yang sebelumnya meminta Bulog menjadi importir tunggal untuk komoditas jagung. Nantinya industri pakan ternak bisa langsung memesan dan membeli jagung dari Bulog sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News