Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog menyatakan bahwa realisasi impor daging kerbau mulai terlaksana pada Maret 2023 mendatang.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan, tahun ini pihaknya kembali mendapatkan penugasan importasi 100.000 ton daging kerbau.
Adapun pelaksanaan impor daging kerbau dilakukan sepanjang tahun 2023 ini.
Kedatangan daging kerbau Maret nanti akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hari besar keagamaan ramadan dan lebaran.
Baca Juga: Bulog Siap Menerima Penugasan Selain Komoditi Beras
"Tahun ini sesuai rakortas tahun ini kita dapat penugasan 100.000 ton lagi. Dari yang kemarin 13.000 ton yang tambahan kan sudah mulai berdatangan. Plus nanti kita akan mendapatkan lagi yang InsyaAllah bulan Maret itu sudah berdatangan sehingga ini untuk kebutuhan puasa dan lebaran ini," kata Buwas dalam Konferensi Pers Perum Bulog di Jakarta, Kamis (2/1).
Buwas menjelaskan, tahun lalu Bulog mendapatkan penugasan 100.000 ton daging kerbau. Dimana jumlah tersebut ditambah lagi kuotanya sebesar 20.000 ton.
Untuk impor daging kerbau tambahan tersebut karena waktunya mepet maka hanya terealisasi 13.000 ton. Maka total realisasi daging kerbau yang dilaksanakan Bulog tahun lalu ialah 113.000 ton.
"Karena ini kan hanya penyeimbang yang kebutuhan pokoknya dari sapi, dan itu juga dari BUMN RNI juga mendapatkan tugas 100.000 ton untuk impor daging sapi yang dari brazil, jadi insyaAllah kalau daging tidak ada permasalahan lagi," jelasnya.
Baca Juga: Ancaman Krisis Pangan Menghantui, Pemerintah Janjikan Peningkatan Produksi
Buwas memastikan tambahan impor 13.000 ton yang mulai datang di Januari kemarin takkan mempengaruhi serapan impor daging kerbau tahun ini. Ia mencontohkan tahun lalu saja 100.000 ton daging kerbau terserap seluruhnya.
"Buktinya yang tahun lalu habis terserap, tambahan juga terserap. Saya kira bisa terserap semua. Kemarin target kita 100.000 ton sampai Desember itu Oktober sudah selesai. Sehingga waktu itu ada kekosongan November Desember menjelang Natal tahun baru tapi terlambat penegasannya sehingga datangnya Januari," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News