Reporter: Kiki Safitri | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang Natal dan Tahun Baru, Bulog terus melakukan stabilisasi harga beras melalui Kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) di seluruh wilayah Indonesia. Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menerangkan, pengendalian terutama dilakukan di tingkat eceran.
Per hari ini, realisasi Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah (OBP CBP) 471.922 ton.
Untuk realisasi pengadaan berjumlah 3.257.308 ton per Selasa (11/12). Stok ini dinilai cukup banyak dan dapat dimanfaatkan pada kegiatan stabilisasi pangan secara masif bila diperlukan.
Untuk harga Gabah Kering Panen (GKP) tingkat petani saat ini Rp 3.700 per kg, GKP tingkat penggilingan Rp 3.750 per kg.
Sedangkan Gabah Kering Giling (GKG) tingkat penggilingan Rp 4.600 per kg, GKG di gudang Bulog Rp 4.650 per kg dan harga Beras di gudang Bulog Rp 7.300 per kg.
“Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) di seluruh wilayah Indonesia sebagai instrumen pengendalian harga di tingkat eceran,” kata Buwas, panggilan beken Budi Waseso dalam siaran pers yang diterima Kontan, Selasa (11/12).
Buwas menjelaskan, stabilisasi harga beras ini dilakukan terintegrasi dari hulu hingga hilir dengan memanfaatkan channel grosir dan eceran untuk memperluas penyebaran komoditas yang dikelola Bulog.
“Tahun 2018 ini, Bulog mendapat cukup banyak penugasan penyerapan komoditas dalam negeri dan luar negeri yang menjadi faktor pendorong besarnya tingkat stok yang dikelola Bulog dan level stok Bulog saat ini sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan stabilisasi pangan hingga beberapa bulan ke depan,” ungkapnya.
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Siti Kuwati menambahkan bahwa di tahun 2019, Bulog tetap berkomitmen menjalankan amanat pemerintah yang akan direalisasikan secara intensif melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) dan penyaluran Bansos Rastra sebagai penugasan stabilisasi pasokan dan harga bahan pangan pokok nasional terutama beras di tingkat konsumen.
Bulog akan melakukan skema kegiatan komersial untuk mendukung kegiatan penugasan pemerintah melalui kebijakan penyediaan bahan pangan pokok murah dan berkualitas kepada masyarakat sehingga meningkatkan akses pangan yang kuat kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Bulog memperluas jaringan dan titik distribusi sampai dengan titik kantor kelurahan/desa, pemukiman padat penduduk, maupun warung/toko tingkat desa yang merupakan Rumah Pangan Kita (RPK) atau jaringan pengecer binaan bisnis komersial Bulog,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News