kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.195   5,00   0,03%
  • IDX 7.164   1,22   0,02%
  • KOMPAS100 1.070   0,97   0,09%
  • LQ45 838   0,57   0,07%
  • ISSI 216   -0,45   -0,21%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 516   -1,25   -0,24%
  • IDX80 122   0,37   0,31%
  • IDXV30 126   -0,52   -0,42%
  • IDXQ30 143   -0,58   -0,40%

BUMN Penerbangan Siapkan Strategi Hadapi Lonjakan Penumpang Lebaran 2025


Jumat, 03 Januari 2025 / 18:45 WIB
BUMN Penerbangan Siapkan Strategi Hadapi Lonjakan Penumpang Lebaran 2025
ILUSTRASI. Sejumlah pesawat udara berada di bandara internasional Minangkabau (BIM) di Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (12/12/2024). Data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penumpang angkutan udara yang berangkat dari BIM pada Oktober 2024 mengalami penurunan sebesar 4,95 persen dibandingkan bulan sebelumnya, sama halnya dengan jumlah penumpang angkutan udara yang datang di BIM pada Oktober 2024 ikut mengalami penurunan sebesar 1,82 persen dibandingkan bulan sebelumnya. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyambut lonjakan penumpang pada musim mudik Lebaran 2025, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa pihaknya akan menambah armada pesawat yang dikelola oleh maskapai pelat merah.

Kenaikan frekuensi penerbangan diperkirakan akan melonjak hingga lima kali lipat dibandingkan dengan capaian pada musim Natal dan Tahun Baru 2024/2025.

Dalam konferensi pers yang diadakan di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/1), Erick menyatakan bahwa langkah utama yang akan diambil adalah penambahan jumlah pesawat untuk memenuhi permintaan transportasi udara selama periode mudik Lebaran 2025.

Namun, ia belum dapat memastikan apakah kebijakan diskon 10% tarif tiket pesawat yang diterapkan pada musim Nataru akan dilanjutkan pada musim Lebaran mendatang.

Baca Juga: Libur Nataru, Penumpang Angkutan Udara Meningkat 10%

"Jadi, inovasi sejauh ini untuk Lebaran 2025 hanya menambah jumlah pesawat," ujar Erick.

Menurutnya, untuk memastikan kelancaran perjalanan udara domestik, Indonesia membutuhkan sekitar 750 unit pesawat, sementara saat ini jumlah pesawat yang tersedia di dalam negeri baru mencapai sekitar 420 unit.

Menteri Erick juga meminta seluruh maskapai pelat merah untuk memetakan jumlah pesawat yang dimiliki, mengingat musim Ramadan 2025 akan dimulai pada Maret 2025.

Pihak pemerintah saat ini mengelola tiga maskapai penerbangan nasional, yaitu PT Garuda Indonesia Tbk, PT Pelita Air Service, dan PT Citilink Indonesia, yang bersama-sama mengoperasikan sekitar 131 pesawat atau hanya sekitar 31% dari total pesawat yang beroperasi di Indonesia.

Baca Juga: Erick Thohir Targetkan Merger Tiga Maskapai BUMN Rampung di Tahun Ini

Dari tiga maskapai tersebut, Garuda Indonesia mengoperasikan 69 pesawat, Citilink 56 pesawat, dan Pelita Air 12 pesawat. Namun, yang dapat beroperasi dengan normal hanya sekitar 90% dari total armada yang ada, yakni sekitar 118 unit pesawat.

Sebagai upaya untuk memperkuat pelayanan angkutan udara, dua maskapai pelat merah, Garuda Indonesia dan Pelita Air, berencana untuk menambah armada pesawat pada 2025.

Garuda Indonesia, misalnya, berencana menambah 20 unit pesawat untuk memperluas jangkauan layanan penerbangan domestik dan internasional. 

Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan, mengatakan bahwa pengadaan pesawat akan dilakukan secara bertahap, dengan kedatangan dua unit pesawat Boeing pada Januari 2025 dan satu unit lagi pada Februari.

Baca Juga: Catatan Industri Penerbangan 2024 INACA: Penurunan Daya Beli & Efek Pelemahan Rupiah

"Harapannya, kami bisa mencapai 20 pesawat pada 2025," ujarnya.

Namun, Wamildan mengungkapkan tantangan yang dihadapi perusahaan dalam memperoleh pesawat baru maupun bekas akibat keterbatasan pasokan di pasar global.

Meskipun demikian, Garuda Indonesia tetap berkomitmen untuk memaksimalkan armada yang ada, sembari memperhatikan jenis dan kapasitas pesawat yang tepat untuk kebutuhan rute penerbangan.

Berdasarkan catatan Kontan, Direktur Utama Pelita Air, Dendy Kurniawan, mengungkapkan bahwa pihaknya juga akan menambah enam unit pesawat pada tahun 2025.

Saat ini, Pelita Air mengoperasikan 12 pesawat, dan setelah penambahan tersebut, perusahaan akan memiliki total 18 pesawat.

Baca Juga: Pelita Air Optimistis Tambah 6 Armada Meski Hadapi Tantangan Pasokan Pesawat

Dendy menambahkan, beberapa armada baru yang didatangkan berupa pesawat Airbus, yang akan memperkuat layanan maskapai dalam melayani angkutan jamaah haji dan umrah, di samping mendukung penerbangan domestik.

Menteri Erick Thohir menegaskan bahwa upaya penambahan armada pesawat oleh maskapai BUMN merupakan bagian dari strategi efisiensi dalam menghadapi keterbatasan jumlah pesawat di Indonesia.

"Industri penerbangan Indonesia terus berfokus pada efisiensi karena memang jumlah pesawat yang ada masih kurang. Dengan ukuran Indonesia yang membutuhkan 750 pesawat, saat ini baru ada sekitar 400 unit," ujar Erick.

Selanjutnya: Cegah Oversupply, Menteri ESDM Evaluasi RKAB Nikel untuk Kendalikan Produksi

Menarik Dibaca: Cara Bijak Investasi di Pasar Saham, Ini Tips dari BNI Sekuritas!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×