kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bupati Morotai beberkan kendala pelaksanaan tol laut


Senin, 21 September 2020 / 23:07 WIB
Bupati Morotai beberkan kendala pelaksanaan tol laut
ILUSTRASI. Sejumlah petugas menurunkan sepeda motor milik penumpang dari Kapal Motor (KM) Sabuk Nusantara 110 saat bersandar di Pelabuhan Jetty Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Rabu (3/4/2019). Pemerintah pada 2019 akan terus mengoptimalkan semua elemen armada tol laut s


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bupati Pulau Morotai Benny Laos mengatakan adanya tol laut menjadi sangat penting dalam memenuhi kebutuhan hingga kemajuan Kabupaten Pulau Morotai. Meski begitu, Benny pun mengungkap bahwa masih ada kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan tol laut.

"Dalam pelaksanaan tol laut ini, kami harus jujur bahwa ada beberapa kendala yang kami hadapi dalam pelaksanaan tol laut kurang lebih selama 3 tahun.. Kendala ini ada 2 hal," ujar Benny dalam webinar Kompas Talks, Senin (21/9).

Menurut Benny, kendala utama adalah tol laut masih hanya melayani pemodal-pemodal besar sehingga tujuan dari tol laut ini belum tercapai.

Menurutnya, hal ini terjadi lantaran adanya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 53 Tahun 2020 tentang Penetapan Jenis Barang yang Diangkut dalam Program Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Angkutan Barang dari dan ke Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan.

Dia menjelaskan, aturan ini  memuat berbagai jenis barang yang diizinkan untuk diangkut melalui tol laut. Pada akhirnya, ada sebagian barang yang terkirim dan ada yang sebagian lagi tidak terkirim. Untuk mengirimkan barang tersebut pun dicari alternatif pengiriman lainnya sehingga biaya yang dikeluarkan semakin tinggi,

Baca Juga: Menhub harap tol laut beri keseimbangan bagi Indonesia bagian Timur dan Barat

" Jadi dari sisi substansi harga masih belum tercapai bagi kami di kawasan 3T karena masih banyak regulasi yang mengatur pelarangannya," tambah Benny.

Adanya kendala ini pun menurut Benny membuat tol laut hanya berhasil menghubungkan antar pulau tetapi belum bisa mewujudkan kesejahteraan rakyat mengingat harga beberapa barang masih tinggi.

Dia pun mengusulkan agar Permendag yang ada tidak mengatur barang-barang yang dimuat tetapi justru mengatur barang yang dilarang saja dengan begitu, masyarakat di kawasan 3T bisa lebih leluasa mengirim barang.

Tak hanya itu, kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan tol laut ini adalah infrastruktur pelabuhan yang terbatas. Menurut Benny, hal ini mengganggu aktivitas bongkar muat, bahkan karena peralatannya yang masih terbatas menimbulkan biaya tinggi untuk ekspor Morotai ke negara tujuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×