Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT BW Plantation Tbk (BWPT) akan menambah lahan tertanam sawit seluas 4.000 hektare (ha) tahun ini. Penanaman dilakukan mulai semester II tahun ini di atas lahan konsensi yang terletak di Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat.
Kelik Iwantoro, Sekretaris Perusahaan BWPT mengatakan, BWPT terus berusaha menggenjot penanaman baru sawit demi menopang produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di masa mendatang. "Tanaman baru yang ditanam pada tahun ini baru bisa dipanen pada tahun ke empat nanti," katanya, Senin (1/4).
Penanaman pohon sawit baru seluas itu akan menambah areal tertanam sawit milik BWPT yang pada akhir 2012 lalu mencapai 66.403 ha. Dengan begitu tahun ini, total lahan tertanam sawit BWPT menjadi 70.000 ha.
Dalam situs resminya disebutkan, pada 2009 saat mulai melantai di bursa, BWPT dan anak perusahaannya menjalankan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur dengan total luas lahan sekitar 98.000 ha. Perusahaan ini juga memiliki dua pabrik pengolahan sawit berkapasitas 105 ton per jam.
Pada 2011, tanaman belum menghasilkan bagi BWPT sebanyak 34.915 ha, atau setara 65,24% total area tertanam inti seluas 53.521 ha. Sedangkan luas tanaman menghasilkan di akhir 2011 tercatat baru 18.606 ha atau 34,76% dari total lahan inti BWPT.
Tambah pabrik
Untuk mendukung produksi tandan buah segar (TBS) sawit yang kian besar mulai tahun ke tahun, BWPT juga berencana membangun pabrik pengolahan sawit baru pada tahun ini. Berlokasi di Kalimantan Timur, pabrik itu diharapkan bisa selesai pada 2014. Pabrik itu memiliki kapasitas produksi CPO sebesar 60 ton per jam dengan dana investasi Rp 120 miliar.
Dengan selesainya pabrik itu, maka BWPT akan mengelola empat pabrik kelapa sawit. Total kapasitas pabrik akan meningkat menjadi 195 ton TBS per jam dari sebelumnya 135 ton TBS per jam.
Untuk tahun ini produksi CPO BWPT ditargetkan bakal mencapai 160.000 ton. Target produksi CPO tahun ini lebih tinggi dari tahun lalu yang sebesar 130.000 ton dan 2011 yang sebesar 110.000 ton. "Tahun ini produksi BWPT akan naik hingga 25%" kata Kelik. Sedangkan tahun depan produksi CPO BWPT diharapkan mencapai 200.000 ton.
Kelik optimis target bakal tercapai seiring dengan makin bertambahnya luas areal perkebunan sawit yang berproduksi atau mature sekitar 13.821 ha. Dengan penambahan itu maka lahan perkebunan sawit yang mature tahun ini menjadi 41.448 ha.
Pertambahan pohon sawit akan mengerek produksi TBS BWPT. Tahun lalu, realisasi produksi TBS dari lahan perkebunan inti perusahaan mencapai 529.423 ton.
Jumlah itu naik 20% dibandingkan produksi TBS tahun sebelumnya yang sebesar 458.217 ton. Jika ditambah produksi perkebunan plasma, maka total produksi TBS BWPT tahun lalu mencapai 552.872 ton, naik sekitar 21% dibandingkan tahun 2011 sebanyak 458.217 ton.
Kelik menambahkan, penjualan CPO perusahaannya pada kuartal pertama tahun ini lebih baik dibanding kuartal empat tahun lalu. Sebab, pada tiga bulan pertama 2013 tidak ada pemasalahan transportasi terutama tongkang sehingga semua pengiriman CPO lancar. BWPT menjual seluruh produksi CPO-nya di dalam negeri.
Namun tren penurunan harga CPO membuat pendapatan BWPT meredup. Kelik bilang harga rata-rata CPO dalam tiga bulan pertama 2013 masih belum mengalami perbaikan. "Harga rata-rata turun 5% dibandingkan sepanjang tahun lalu," katanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News