Sumber: Kontan |
JAKARTA. Harapan baru muncul dari lapangan gas Donggi Senoro. Pasalnya, dari proyek gas di Luwuk, Sulawesi Tengah, itu ditemukan cadangan gas anyar sebesar 25%-30% dari cadangan gas yang ada sebelumnya.
"Cadangan ini mungkin untuk dikembangkan. Ada beberapa area yang masih bisa bertambah," ujar Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita Herawati Legowo, akhir pekan lalu.
Cadangan terbukti di Blok Matindok dan Senoro ini sebanyak 2,3 triliun kaki kubik (Tcf). Apabila beroperasi sesuai jadwal, Donggi Senoro akan menjadi kilang LNG keempat yang beroperasi setelah Arun, Bontang, dan Tangguh. Hitungannya, gas dari lapangan iniakan mulai dijual pada tahun 2013 dan akan berproduksi selama 15 tahun.
Saat ini, proses eksploitasi di ladang Senoro sudah dimulai. Investasi yang dibenamkan untuk fasilitas hulu di ladang Senoro diprediksikan sekitar US$ 800 juta dan investasi untuk fasilitas hulu Matindok sebesar US$ 790 juta. Sementara itu, fasilitas kilang yang akan dibangun PT Donggi Senoro LNG diperkirakan bakal mencapai US$ 2,1 miliar. Maka, total investasi untuk ladang Senoro sebesar US$ 3,69 miliar.
Konsorsium Donggi Senoro LNG terdiri atas Mitsubishi Corp dengan kepemilikan 51%, PT Pertamina (Persero) 29%, dan PT Medco Energi Internasional Tbk 20%. Pertamina dan Medco memasok gas ke kilang yang dibangun bersama dengan Mitsubishi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News