Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Perusahaan pertambangan PT Cakra Mineral Tbk Tbk akan membangun pabrik pengolahan mineral alias smelter tahun depan. Untuk merealisasikan pembangunan smelter, perusahaan itu memilih bekerjasama dengan perusahaan asal Hong Kong Z&Z International Co Ltd.
Cakra dan Z&Z International bersepakat membikin perusahaan patungan bernama PT Cakra Smelter Indonesia.Anak perusahaan baru itu akan mengolah bijih besi atau iron ore menjadi pig iron dengan memakai teknologi blast furnace.
Smelter yang terletak di Sumatra Utara itu bakal dirancang berkapasitas 200.000 metrik ton bijih besi per tahun. Cakra berencana memasok 35.000 metrik ton bijih besi per bulan ke pabrik pengolahan itu.
Sumber pasokan berasal dari konsesi pertambangan bijih besi milik Cakra yang dikelola melalui PT Persada Indo Tambang. Kapasitas produksi bijih besi Persada Indo 25.000 metrik ton bijih besi per bulan. "Jika pasokannya kurang, mungkin kami akan memasok dari penambang lain juga," terang Sekretaris Perusahaan Cakra Mineral Dexter Jusuf kepada KONTAN, pekan lalu.
Target Cakra dan Z&Z International, pembangunan smelter rampung dalam 18 bulan sejak rencana pembangunan awal 2015 mendatang. Sayang, manajemen perusahaan berkode CKRA di Bursa Efek Indonesia itu bungkam perihal modal membikin perusahaan patungan tersebut.
Dexter memilih bilang jika Cakra ingin memegang saham mayopritas. "Dalam kerjasama ini, Cakra Mineral menjaki sebagai pemegang saham mayoritas," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News