Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam upaya mengembangkan unggas lokal, Kementerian Pertanian (Kemtan) terus mendorong pelaksanaan sistem kompartemen bebas penyakit AI (Avian Influenza).
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kemtan I Ketut Diarmita mengatakan bahwa peningkatan sistem kompartemen bebas AI ini dilakukan supaya kualitas dan kuantitas unggas lokal terus dilakukan.
Menurut Diarmita, Ditjen PKH sudah mengeluarkan empat sertifikat kompartemen bebas AI untuk pembibitan ayam lokal dan itik. Menurutnya, ini adalah sebuah terobosan dalam industri perunggasan nasional.
Saat ini, Indonesia memang tengah menjajaki ekspor unggas lokal dengan negara-negara lain. Berdasarkan informasi yang diterima Kontan.co.id, saat ini Indonesia pun tengah menanti kedatangan tim audit dari Malaysia untuk mengaudit peternakan ayam lokal Indonesia.
Diarmita mengatakan, ayam yang diekspor merupakan hasil persilangan. Tak hanya dengan Malaysia, Indonesia pun akan mengekspor ayam lokal ke Myanmar dalam waktu dekat.
"Maret ini ayam lokal mulai akan diekspor ke Myanmar. Rencananya tahap pertama akan ada 20.000 ekor dari PT Unggas Lestari Unggul (ULU)," kata Diarmita kepada Kontan.co.id, Kamis (22/2).
Menurut Diarmita, saat ini peternakan dan pembibitan ayam lokal pun sudah melaksanakan ketentuan pakan non Antibiotik Growth Promotor (AGP).
"Untuk tahap pertama percontohan di Bogor melalui PT Sumber Unggas Indonesia yang bekerjasama dengan PT Charoen Pokphand Indonesia," kata Diarmita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News