kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,60   4,88   0.55%
  • EMAS1.365.000 -0,22%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cari Investor untuk Pabrik di Morowali, Nickel Industries Undang Tesla


Senin, 27 November 2023 / 14:47 WIB
Cari Investor untuk Pabrik di Morowali, Nickel Industries Undang Tesla
ILUSTRASI. Perusahaan asal Australia Nickel Industries mengundang produsen kendaraan listrik dan baterai termasuk Tesla ke fasilitas pabriknya di Indonesia untuk mencari investor potensial di pabrik tersebut.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Perusahaan asal Australia Nickel Industries mengundang produsen kendaraan listrik dan baterai termasuk Tesla ke fasilitas pabriknya di Indonesia untuk mencari investor potensial di pabrik tersebut.

Produsen nikel pig iron ini sedang berekspansi ke nikel dengan kemurnian tinggi untuk industri kendaraan listrik dan sedang membangun pabrik senilai US$ 2,3 miliar di Morowali, Indonesia. Pabrik di Indonesia ini akan memasok produk seperti nikel sulfat, matte, dan endapan hidroksida campuran (MHP).

Nickel Industries memiliki 55% saham di pabrik tersebut, dan sisanya dimiliki pembuat baja tahan karat asal Tiongkok, Tsingshan.

Nickel Industries sedang mencari investor untuk membeli 20% saham di pabrik tersebut karena mitranya, Tsingshan mengurangi kepemilikannya.

“Kami terbuka bagi produsen mobil untuk mengambil saham,” kata CEO Nickel Industries Justin Werner kepada Reuters.

Baca Juga: Bakal Bangun Smelter HPAL di Morowali, Nickel Industries Limited Segera Umumkan FID

Werner menyebutkan, Tesla, Panasonic, dan Northvolt termasuk di antara perusahaan yang telah mengunjungi, atau akan segera mengunjungi, pabrik di Indonesia itu.

Indonesia memproduksi lebih dari separuh nikel dunia dan diperkirakan akan menyumbang hampir tiga perempat pasokan global pada akhir dekade ini, seiring dengan semakin banyaknya produsen kendaraan listrik dan baterai di negara ini.

Produsen mobil Amerika Serikat (AS), Ford, pada bulan Maret mengambil alih pabrik pemrosesan nikel senilai US$ 4,5 miliar di Indonesia bersama PT Vale Indonesia dan Zhejiang Huayou Cobalt dari Tiongkok.

Pabrik pelindian asam bertekanan tinggi (HPAL) milik Nickel Industries diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2025 dan akan memasok sekitar 70.000-80.000 ton produk nikel per tahun, kata Werner

Ia menambahkan pabrik tersebut diperkirakan akan menerima pelanggan pada pertengahan tahun 2024.

Baca Juga: Ekspansi ke Bisnis Pertambangan Nikel, Begini Rekomendasi Saham UNTR dari Analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×