Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para emiten operator telekomunikasi tanah air mulai bersaing untuk memanfaatkan kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI). Sejatinya, kecerdasan buatan bukan lah yang baru bagi para emiten.
PT XL Axiata Tbk (EXCL), misalnya, yang telah merancang pemanfaatan AI sejak tiga tahun lalu atau sekitar 2021. Namun baru dua tahun terakhir, EXCL mulai menggunakan AI untuk mengoperasikan jaringan.
Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini menyampaikan setidaknya ada tiga proyek yang digarap EXCL dalam pemanfaatan AI. Yakni, penggunaan untuk mengoperasikan jaringan (operation network), sebagai contact service dan memberikan layanan ke pelanggan.
"Kami sudah mengimplementasikan AI dalam operation network supaya zero touch point operation. Artinya sedikit mungkin adanya intervensi manusia dalam operasional jaringan," kata dia saat ditemui, Selasa (5/3).
Baca Juga: Emiten Telko Mulai Manfaatkan AI, Menkominfo Beberkan Potensinya
Dian bilang untuk saat ini penghematan biaya atas penerapan AI belum nampak karena EXCL masih dalam tahap awal. Selama tahap pengembangan ini, EXCL masih harus melakukan investasi yang cukup besar.
Dia tidak merinci berapa anggaran investasi yang dibutuhkan EXCL. Namun EXCL memerlukan investasi untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang dapat menggunakan dan memitigasi risiko atas kecerdasan buatan ini.
Kedua, EXCL juga perlu melakukan investasi pada sistem informasi teknologi (IT). Terakhir, investasi untuk digitalisasi. Seluruh rencana itu telah termasuk dalam anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 8 triliun di 2024.
"Ke depannya nilai ekonomisnya akan banyak. Kemudian dari segi efisiensi bisa mencapai 40% sampai 50%," jelas Dian.
Baca Juga: Menanti Dampak Merger Operator ke Emiten Menara Telekomunikasi
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) juga telah memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan ini melalui anak usahanya. Salah satunya, PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel untuk melayani konsumen.
Muhamad Fajrin Rasyid, Direktur Digital Business Telkom Indonesia menilai implementasi kecerdasaan buatan ini bisa menjadi salah satu solusi dan efektif untuk meningkatkan efisiensi.
"TLKM juga menawarkan bisnis AI big data ke pelanggan, salah satunya data solusi berbasis kecerdasan buatan," jelas pria yang juga menjabat Komisaris Utama MDI Ventures ini.
Fajrin bilang ke depannya, TLKM akan mencari peluang bisnis baru dengan menggelar ekspansi vertikal. Mulai dari bisnis Internet of Things (IoT), Cloud, aplikasi, sistem hingga informasi ke pelanggan.
Tak ketinggalan, PT Indosat Tbk (ISAT) dan NVIDIA telah sepakat untuk membentuk lanskap teknologi dan mendorong Indonesia untuk mengembangan AI pada skala global.
ISAT melalui anak usahanya, Lintasarta, akan meluncurkan platform AI full-stack NVIDIA untuk pelaku bisnis di Indonesia dengan pusat data high-density yang terkoneksi dengan internet publik dengan kecepatan hingga 400 Gbps.
Nantinya, layanan AI Cloud milik Indosat dan Lintasarta yang didukung oleh NVIDIA akan mengembangkan pusat data generasi baru yang berkelanjutan, hyper-connected dan dilengkapi kecerdasan buatan
Direktur Utama Indosat Vikram Sinha menyampaikan akan ada banyak pemanfaatan dari AI yang akan dihadirkan oleh Indosat pada kuartal III-2024 hingga ke depannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News