kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cegah kebakaran lahan, Minamas gandeng Univ Jambi


Rabu, 09 Agustus 2017 / 10:56 WIB
Cegah kebakaran lahan, Minamas gandeng Univ Jambi


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Dessy Rosalina

JAMBI. Minamas Plantation melakukan penandatanganan kerja sama dengan Universitas Jambi dalam membentuk Desa Mandiri Cegah Api di beberapa wilayah sekitar operasional perusahaan di Jambi. Ini merupakan keempat kalinya Minamas bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk menjalankan program pencegahan kebakaran berbasis masyarakat.

Universitas Jambi dan anak perusahaan Minamas Plantation, PT Bahari Gembira Ria (PT BGR) akan memberdayakan 4 desa, yakni Desa Gambut Jaya, Desa Sumber Agung, Desa Parit dan Desa Arang-arang. Beberapa desa ini termasuk dalam daftar 731 desa yang rawan kebakaran hutan dan lahan.

Para peneliti dan ilmuwan dari Universitas Jambi akan berupaya mencari solusi untuk menanggulangi bencana asap melalui pendekatan masyarakat. Mereka akan melhat dan mengidentifikadu daerah rawan kebakaran dan faktor-faktor terjadinya pembakaran setiap tahunnya.

"Para peneliti dan rim ahli akan hidup bersama di tengah masyarakat dlam waktu enam bulan. Masyarakat akan diberi pengetahuan mengenai pembukaan lahan tanpa membakar dengan harapan akan mengubah pola pikir masyarakat mengenai tata kelola lahan," tutur Roslin Azmy Hassan, Head Plantation Operations Minamas Plantation, seperti yang tertera dalam siaran pers, Rabu (9/8).

Sebelumnya, Minamas Plantation telah melakukan kerja sama dengan Universitas Riau dan Universitas Lambung Mangkurat untuk membina 15 desa di Riau dan Kalimantan Selatan dengan luas area total 45.543 ha. Hasilnya, tercapai zero burning di wilayah-wilayah tersebut.

Berdasarkan hasil survey Minamas, sebelum diadakannya pendampingan di 15 desa tersebut, terdapat 76,63% praktik tebang dan bakar dengan 40 titik api pada tahun 2013 - 2014. Setelah dilakukan pendampingan pada tahun 2015 - 2016, insiden kebakaran berkurang menjadi 1 titik api.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×